Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mencanangkan Festival Tabut Bengkulu bertransformasi besar menjadi gelaran festival berskala internasional.
"Dulu hanya acara keluarga, lalu jadi acara kota, naik ke tingkat provinsi, kini nasional. Hari ini kita canangkan Festival Tabut jadi event internasional," kata Helmi Hasan di Bengkulu, Minggu.
Menurut dia, menjadikan Festival Tabut sebagai festival berskala dunia akan membawa dampak positif bagi Bengkulu, termasuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
“Ini akan mendongkrak perekonomian Bengkulu, tanah kelahiran Merah Putih. Kita ingin mendukung cita-cita Presiden Prabowo untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 8 persen,” kata Gubernur Helmi.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengapresiasi konsistensi Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menyelenggarakan Festival Tabut yang kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan eksistensi dan keberlanjutan event budaya yang menjadi salah satu kekhasan Bengkulu.
“Festival Tabut punya dampak besar bagi perekonomian daerah. Kalau sekarang masih skala nasional, kita dorong ke skala internasional,” kata Ni Luh Puspa.
Ia juga menegaskan komitmen Kemenpar dalam mendukung promosi Festival Tabut agar menjadi salah satu tujuan wisata internasional di tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno.
"Kami akan bantu dari sisi promosi agar Bengkulu semakin mendunia," kata dia.
Wamenpar Ni Luh Puspa pada Sabtu (5/7) telah menutup Festival Tabut Bengkulu 2025 yang digelar selama 10 hari sejak 27 Juni.
"Ini luar biasa ya, saya baru pertama kali ke Festival Tabut ini, tetapi melihat antusiasme dan UMKM yang terlibat, masyarakat yang hadir begitu antusias, ini luar biasa sekali," ujarnya.