Kota Bengkulu (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu menutup sementara jalan yang berada di Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, guna menyelesaikan pembangunan pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Penutupan total jalan di Kelurahan Tanjung Agung dimulai sejak 30 Juli hingga 5 Agustus 2025 pukul 21.00 WIB dan penutupan tersebut dilaksanakan secara berkala karena dilakukan penimbunan dan pemadatan bagian jalan.
Baca juga: Kejati Bengkulu tetapkan satu tersangka baru kasus tambang batu bara
"Ini penutupan berkala mungkin bahasanya ya, karena kita dalam pekerjaannya sudah masuk tahap untuk mendatangkan timbunan untuk peninggian tanggul. Jadi timbunan yang datang ini berkala harus kita hampar, kita padatkan, dan itu mau tidak mau memang harus ada penutupan total," kata Satuan Kerja Non Vertikal Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA BWS) Sumatera VII Bengkulu Shinta Marino di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyebut jika pada pelaksanaan penimbunan dan pemadatan selesai dilakukan pada malam hari, maka pada pagi harinya jalan tersebut telah dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Baca juga: Kejati Bengkulu periksa Helmi Hasan terkait kasus korupsi Mega Mall
Untuk itu ia berharap agar masyarakat Kota Bengkulu dapat memaklumi penutupan jalan tersebut, sebab penutupan jalan dilakukan karena bagian dari pengerjaan pengendalian banjir yang diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Kota Bengkulu.
"Jadi malam hari mereka bekerja, pagi sudah bisa normal dilewati buka tutup satu arah. Nanti bertahap juga dilakukan penutupan lagi karena timbunannya juga bertahap dilakukan. Kalau di malam hari lancar dan pekerjaan cukup, nantinya berkala juga akan melakukan seperti itu, sampai daerah Sukamerindu nanti akan ada penutupan total di malam hari," ucapnya.
Sementara itu BWSS VII menganggarkan dana dengan total mencapai Rp2,9 triliun untuk pembangunan pengendalian banjir di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Kepala BWSS VII Medya Ramadhan mengatakan untuk anggaran awal pembangunan tersebut sebesar Rp100 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir 2025.
"Pekerjaan sudah dimulai dan kami optimis dapat menyelesaikan tahap pertama sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujarnya.
Baca juga: JPU KPK tuntut mantan Gubernur Bengkulu delapan tahun penjara
Pada pembangunan tersebut, pihaknya juga akan melakukan normalisasi sungai dan serangkaian pekerjaan lainnya dalam tahapan berikutnya guna memastikan Kota Bengkulu lebih terlindungi dari ancaman banjir pada masa depan.
Di sisi lain Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan pembangunan pengendalian banjir tersebut merupakan langkah serius untuk menanggulangi banjir di wilayah tersebut.
"Upaya ini sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, namun hari ini kita berkomitmen untuk menyelesaikannya dengan lebih baik," katanya.
Dengan dilakukannya pembangunan tersebut dapat mengurangi dampak banjir kiriman dari hulu sungai yang berada di wilayah lainnya, seperti Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan lainnya.
