Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini menganggarkan kembali kegiatan perkuatan dua tebing sungai di Desa Lubuk Sanai dan Talang Sakti yang rawan longsor.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Bambang Parianto, di Mukomuko, Minggu, mengatakan, awalnya kegiatan di murni 2025 karena efisiensi sehingga hilang, kemarin muncul lagi di perubahan.
"Kalau dilihat kondisi tebing sungai di Desa Lubuk Sanai sangat memprihatinkan. Di atas tebing sungai ada rumah dan toko atau ruko dan rumah penduduk warga setempat," katanya.
Akan tetapi oleh yang pemilik ruko di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto secara mandiri dibuatnya pelapis tebing pakai beton di belakang rukonya saja.
Untuk itu, nanti instansinya akan dilihat yang mana di tebing sungai yang rawan longsor, dan kalau bisa tidak mengganggu bangunan pelapis tebing yang dibangun warga.
Akan tetapi, apabila bangunan pelapis tebing yang dibangun warga tersebut perlu ditambah, maka pemerintah daerah melalui instansinya yang akan membackup bangunan yang ada tersebut atau di lokasi yang kritis.
Selain perkuatan tebing sungai di Desa Lubuk Sanai dan perkuatan tebing sungai di Desa Talang Sakti tepatnya dekat jembatan di wilayah ini karena tebing itu juga rawan longsor.
Sedangkan alokasi anggaran yang disiapkan untuk perkuatan setiap tebing sungai itu sekitar kurang dari Rp200 juta sehingga pekerjaannya dilaksanakan dengan cara pemilihan langsung penyedia barang dan jasa pemerintah.
Dengan anggaran yang ada tersebut terbatas, dia memperkirakan panjang pekerjaan pembangunan bronjong untuk perkuatan tebing dua sungai di wilayah ini hanya mampu sepanjang sekitar 7-8 meter.
Sementara itu, sejumlah tebing sungai yang berada dekat permukiman warga di daerah ini longsor akibat erosi sungai, selain itu hujan deras disertai banjir mempercepat tebing sungai menjadi longsor.
