Jakarta (ANTARA) - Seorang anak perempuan yang masih menjadi siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial VI (11) ditemukan tewas yang diduga dibunuh remaja pria berinisial MR (16) di dalam kamar pelaku yang berada di Kampung Sepatan RT 018/005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (13/10).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno mengatakan, aksi pidana ini berawal dari pelaku yang menjanjikan akan membelikan korban pakaian.
Kemudian pelaku berpura-pura akan mengambil uang di dalam kamarnya. Lalu pelaku mengajak korban ke dalam kamar yang ada di dalam rumah pelaku.
Baca juga: Kajari: Berkas perkara pembunuhan Brigadir Esco masih kabur
"Pelaku mengimingi-imingi korban sehingga korban diajak ke kamar pelaku. Di kamar pelaku itulah korban dilakukan kekerasan sehingga korban meninggal dunia," kata dia.
Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 adalah perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena pelaku masih dalam kategori anak berhadapan dengan hukum.
"Pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara," kata dia.
Sementara itu, kepolisian meminta masyarakat agar tidak menyebar foto anak perempuan berinisial VI (11) yang diduga dibunuh oleh remaja berinisial MR (16).
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan identitas maupun foto korban di media sosial," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Erick Frendriz di Jakarta.
Baca juga: Lansia korban penikaman di Kebon Jeruk tewas usai dilarikan ke RS
Ia mengatakan, imbauan ini bertujuan untuk melindungi privasi keluarga korban.
Kapolres mengatakan keamanan anak adalah tanggung jawab bersama dan jika masyarakat mengetahui ada tindakan kekerasan yang mengancam keselamatan anak segera dilaporkan ke pos polisi terdekat atau Bhabinkamtibmas.
"Mari jaga anak-anak kita, karena mereka adalah generasi penerus bangsa," kata dia.
Dalam kasus ini, pelaku berinisial MR masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara."Kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan anak di bawah umur, baik korban maupun pelaku. Kami akan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," kata dia.

Motif masih didalami
Kepolisian tengah mendalami motif pelaku MR (16) yang tega menghabisi nyawa anak perempuan berinisial VI (11) yang merupakan siswa kelas 6 SD di kamar pelaku di Kampung Sepatan RT 018/RW 005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (13/10).
“Untuk motif pelaku melakukan aksi pidana ini masih kami dalami ya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan saat ini pelaku MR sudah berada di Mapolres Jakarta Utara dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.
“Kami juga masih menunggu hasil visum yang dilakukan tim ahli dari RS Polri untuk menjelaskan secara scientific penyebab kematian korban,” kata dia.
Menurut dia, dari pemeriksaan luar diketahui korban VI ini diduga meninggal kehabisan nafas akibat kekerasan yang dilakukan pelaku.
“Korban ini dibunuh dan setelah itu pelaku melakukan pelecehan,” kata dia
Petugas juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ada di lokasi mulai dari kabel, bantal, serta barang lain yang dibutuhkan sebagai alat pembuktian.
Baca juga: Keluarga desak polisi ungkap motif pembunuhan kacab bank di Jakarta
Baca juga: Polisi ringkus dua pelaku pembunuhan sekeluarga di Indramayu
Ibu korban juga meninggal
Ibu dari anak perempuan siswi sekolah dasar berinisial VI (11) yang menjadi korban pembunuhan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, dikabarkan meninggal dunia.
"Untuk informasi terakhir yang kami dapatkan bahwa ibu korban meninggal dunia di Indramayu, cuma ini masih kami pastikan lagi ya," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan polisi akan memastikan adanya informasi terkait kondisi ibu kandung korban VI yang sebelumnya dalam keadaan sakit saat kejadian pembunuhan keji itu terjadi.
Menurut dia, jika memang itu adalah ibu korban meninggal, pihaknya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya.
"Kami berkomitmen akan menuntaskan masalah ini sampai selesai," kata Erick.
