Jakarta (ANTARA) - Enam siswa kelas XII SMA Mentari Intercultural School Jakarta menciptakan sebuah inovasi dalam bidang teknologi yaitu Omnisense: AI-Powered Assistive Headgear for the Visually Impaired pada ajang internasional bertajuk "International Science and Invention Fair (ISIF) 7th", 12 sampai 15 November 2025 di Denpasar, Bali.
"Ini sangat menantang. Butuh kerja sama solid, kesabaran dan ketelitian dalam pembuatan produknya. Alhamdulillah, pada saat penjurian semua alat-alat berfungsi dengan baik. Kami senang sekali bisa meraih medali emas dan Resolution Special Award," Team Leader dan Founder Perseus AI Bagoes Satrio Djajoesman dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Selain Bagoes, kelima siswa lainnya yakni Kyanra Altaira Hubie Hartadi, Raden Haidar Ali Kusuma, Rafael Ardhitia, Rifat Trezandika, dan Bima Primaditya. Keenam siswa itu memiliki ketertarikan yang sama dalam bidang teknologi, komputer sains dan mesin.
Mereka bercita-cita untuk terus berkreasi dan membanggakan Indonesia melalui inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang pada kehidupannya.
Tim tersebut mendapatkan medali emas di kategori teknologi dalam ajang internasional bertajuk "International Science and Invention Fair (ISIF) 7th" yang diselenggarakan pada 12 sampai 15 November 2025 di Denpasar Bali, yang diikuti oleh peserta dari 27 negara.
Medali itu diraih setelah tim mengenalkan Omnisense, sebuah perangkat dapat dipakai dan berbentuk tutup kepala (headgear) untuk membantu penyandang tuna netra memahami lingkungan sekitar.
