Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu meminta seluruh pihak agar bersabar menunggu pleno penetapan hasil penghitungan suara sebagai keputusan final wali kota terpilih.
"Jadi patokannya bukan hasil penghitungan lembaga survei atau penghitungan sendiri, mari kita sama-sama bersabar agar situasi damai ini tetap terjaga," kata Ketua KPU Kota Bengkulu Zaini di Bengkulu, Kamis.
Tahapan penghitungan suara saat ini masih berlangsung, pada Jumat 29 Juni 2018 baru berada pada tingkat kecamatan, setelah itu kata Zaini, baru digelar pleno penetapan tingkat KPU Kota Bengkulu.
"Jadi kami mohon tidak ada yang menggiring opini, apalagi ada yang mengatakan KPU mengeluarkan hitung cepat juga, tidak ada hal seperti itu," kata dia lagi.
KPU hanya melakukan pemindaian formulir C1 yang dimuat ke dalam sistem komputer KPU, dan hasilnya seperti yang ditayangkan bahwa jumlah pemilih Pilkada Kota Bengkulu 2018 hanya sekitar 132 ribu suara dari 230.169 total pemilih.
"Soal persentase atau jumlah suara yang didapat kandidat, nanti kita sampaikan setelah final penetapan, sekarang masih dalam proses," ujarnya.
Ada empat kandidat yang bersaing memenangkan suara warga Kota Bengkulu, yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu petahana, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat.
Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.