Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - kedalaman alur masuk pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu hingga akhir Oktober 2012 mencapai minus 13 meter air pasang terendah, sehingga kapal diatas 40.000 bisa masuk ke daerah ini.
"Dengan kedalaman itu, pelabuhan laut Bengkulu bisa dimasuki kapal berbobot diatas 40.000 ton, namun untuk kapal berbobot 35.000 ton sudah rutin masuk ke Bengkulu, kata Manager Teknik Pelindo II Bengkulu Drajat Sulistyo, Jumat. Ia mengimbau kepada seluruh perusahaan perkebunan dan pertambangan di wilayah itu untuk memanfaatkan pelabuhan laut Bengkulu sebagai transportasi ekspor dan impor barang.
Selama ini hasil perkebunan, terutama minyak mentah kelapa sawit milik perusahaan perkebunan di Bengkulu masih menggunakan pelabuhan provinsi tetangga seperti Lampung, Sumbar dan Sumsel. Dari sekitar dua juta ton produksi minyak kelapa sawit Bengkulu per tahun hanya 20 persen di kapalkan dari pelabuhan laut Bengkulu dengan alasan alur pelabuhan dangkal.
Namun saat ini kedalaman alur pelabuhan laut Bengkulu itu tidak menjadi kendala para pengusaha untuk mengapalkan hasil kebun dan pertambangan. "Kami siap mengeruk alur itu hingga kedalaman minus 14 meter atau sesuai yang dibutuhkan pengusaha, asalkan mau memafaatan jasa pelabuhan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini ada 27 persahaan menyatakan setuju untuk memanfaatkan pelabuhan laut Bengkulu, namun hingga akhir 2012 mereka akan menyelesaikan kontrak angkut dengan pelabuhan provinsi tetangga.
Untuk memenuhi permintaan perusahaan itu, pihak Pelindo akan membangun terminal tanam minyak kelapa sawit berkapasitas 80 ribu ton atau empat tanki, ujarnya.
Manager pabrik PT Palma Mas Sejati (PMS) Bengkulu Aswin Kobar mengatakan, pihaknya mulai tahun depan akan mengapalkan produksi kinyak mentah kelapa sawit (CPO) melalui pulau Baai Bengkulu. "Saat ini kami masih terikat kontrak dengan perusahaan angkutan pelabuhan luar Bengkulu hingga akhir tahun 2012, rata setiap bulan mengirim cpo rata-rata 200 ton," ujarnya.(Z005)