“Sudah ada rapat dan kesepakatan dengan pihak desa dan bhabinkamtibmas untuk melakukan pengawasan kedatangan setiap orang di jalan tikus tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu menanggapi laporan terkait dengan posko yang dibangun oleh pihak desa bekerja sama dengan bhabinkamtibmas di "jalan tikus" di Satuan Pemukiman (SP) 8 yang menghubungkan wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat guna mencegah penularan COVID-19.
Dinas Kesehatan setempat menugaskan seorang bidan di wilayah tersebut untuk membantu petugas dari desa dan Bhabinkamtibmas dalam melakukan pengawasan terhadap kedatangan setiap orang baik dari dan luar daerah setempat melalui "jalan tikus" tersebut.
Instansinya juga telah menurunkan alat kesehatan yang dibutuhkan petugas medis dan petugas keamanan di posko tersebut dalam melakukan pemeriksaan kesehatan setiap orang yang melewati jalan tersebut.
Namun, katanya, petugas medis dari instansi ini melaksanakan tugas pada siang hari karena berdasarkan pemantauan selama ini tidak ada arus kendaraan yang melewati jalan tersebut pada malam hari, apalagi saat hujan karena jalan tidak bisa dilewati.
“Kita sudah melakukan pengamatan dan mendapatkan laporan dari pihak desa setempat terkait kedatangan orang melalui jalan itu pada siang dan sore hari. Tidak ada kendaraan yang lewat pada malam hari,” ujarnya.
Ia mengatakan ada sejumlah kendaraan dari luar daerah itu yang menyelinap melalui "jalan tikus" tersebut telah dihentikan petugas dan diminta putar kembali ke daerah asalnya.