Musi Rawas (ANTARA Bengkulu) - Perkembangan perkoperasian di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, 10 tahun belakangan mengalami kemajuan pesat dan mampu menyerap 5.298 tenaga kerja.
"Saat ini di Musi Rawas sudah ada 883 unit koperasi yang tersebar dalam 21 kecamatan, dimana sektor ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.298 orang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Musi Rawas, Bambang Hermanto, Rabu.
Penyerapan tenaga kerja ini dihitung dari jumlah koperasi yang ada dikalikan dengan jumlah pengurusnya sebanyak enam orang.
Penyerapan tenaga kerja oleh sektor perkoperasian di daerah tersebut kata dia, belum ditambah dengan anggota koperasi yang bekerja pada masing-masing koperasi yang bergerak dalam pelayanan jasa maupun perekonomian lainnya seperti dibidang perkebunan, simpan pinjam, perikanan, peternakan, pertanian dan lainnya.
Laju pertumbuhan koperasi di daerah itu sendiri tambah dia, dalam 10 tahun belakangan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Apalagi Musi Rawas sendiri sejak 2008 memprogramkan pembentukan 1.000 koperasi dengan tujuan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat tingkat pedesaan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah.
Dari 883 koperasi yang ada di daerah ini terbagi dalam bentuk koperasi unit desa (KUD) sebanyak 148 unit, koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) sebanyak 36 unit, koperasi serba usaha sebanyak 348 unit.
Selanjutnya Kopontren 13 unit, koperasi tani 139 unit, koperasi hewan sebanyak 28 unit, koperasi perkebunan 10 unit, koperasi usaha bersama (KUBE) terdapat 37 unit.
Koperasi simpan pinjam (KSP) sebanyak 37 unit, koperasi karet (kopkar) sebanyak sembilan unit, koperasi peternakan terdapat lima unit sedangkan sisa 23 koperasi bergerak dalam sektor lain-lain.
Sejumlah koperasi yang dibentuk kelompok masyarakat guna memanfaatkan potensi daerah terutama sektor perkebunan sawit dan karet saat ini berkembang menjadi perpanjangan tangan petani dengan perusahaan sawit mapun karet.
Sehingga petani cukup menjual hasil buminya ke KUD dan tidak perlu mencari pembeli lagi.
Dari beberapa koperasi yang bergerak dalam perkebunan baik karet maupun sawit perputaran uang dalam setiap minggunya mencapai puluhan miliar, mengingat kedua komuditi tersebut merupakan unggulan daerah setempat.
"Banyaknya koperasi yang didirikan kelompok masyarakat dan pemerintah daerah secara otomatis membutuhkan pembinaan dan bantuan modal usaha,"katanya. (T.KR-NMD/B008)