Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Air Manjuto melaksanakan vaksinasi rabies dimulai hari ini hingga menjelang bulan Ramadhan dengan sasaran sebanyak 200 hewan peliharaan di wilayah tersebut.
"Puskeswan Air Manjuto sudah mulai vaksin rabies pada hari ini karena mereka ingin menyelesaikan vaksinasi sebelum puasa," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
Dinas Pertanian setempat sebelumnya menjadwalkan pemberian vaksin rabies secara gratis untuk sebanyak 400 hewan penular rabies (HPR) di daerah ini usai Idul Fitri tahun ini.
Ia mengatakan, setelah Idul Fitri tahun ini ada Puskeswan lain yang berada di wilayah Kecamatan Penarik dan Ipuh melaksanakan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan di wilayah ini.
"Puskeswan Air Manjuto setelah selesai vaksin jembrana pada sapi, mereka langsung lanjut pemberian vaksin rabies, karena hanya sedikit vaksin untuk hewan peliharaan di wilayah ini," ujarnya.
Dinas Pertanian setempat mendapatkan bantuan sebanyak 400 dosis vaksin mencegah rabies untuk hewan seperti anjing, kucing dan monyet peliharaan warga setempat dari pemerintah provinsi.
Dinas Pertanian telah lakukan pendistribusian vaksin rabies tersebut kepada tiga Puskeswan yang tersebar di tiga kecamatan di daerah ini..
Dari sebanyak 400 dosis vaksin rabies tersebut, sebanyak 200 dosis vaksin rabies untuk Puskeswan Air Manjuto, Puskeswan Penarik mendapatkan 100 dosis dan 100 dosis untuk Puskeswan Ipuh.
Menurutnya, saat ini kegiatan vaksinasi rabies yang efektif untuk mencegah hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan monyet peliharaan warga setempat terjangkit penyakit rabies.
Sementara itu, pihaknya akan mengusulkan eliminasi atau pemusnahan anjing liar yang berkeliaran di daerah ini di APBD perubahan.
Pihaknya tidak bisa melaksanakan kegiatan eliminasi anjing liar selama ini karena tidak adanya anggaran dalam APBD untuk membiayai kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, anggaran tersebut untuk membeli racun dan biaya operasional tim gabungan pemerintah setempat dalam melaksanakan eliminasi anjing liar.
Tim gabungan pemerintah daerah tersebut terdiri dari TNI, polisi, Satpol PP dan pemerintah desa serta organisasi persatuan berburu babi.***3***