Kemenangan Erdogan berpotensi perkuat "status quo" perang di Ukraina
Selasa, 30 Mei 2023 13:58 WIB 2687
Analisis serupa juga disuarakan oleh seorang diplomat dari negara Barat yang memilih untuk anonim, sebagaimana dikutip dari laman media japantimes.co.jp.
Selain transaksional dengan Barat, diplomat tersebut melihat hubungan Erdogan dengan Putin bukanlah bromance (persahabatan akrab), melainkan murni transaksional.
Dengan keunggulan untuk melakukan transaksional baik dengan pihak Barat yang mendukung Ukraina di satu sisi, begitu pula dengan pihak Rusia yang menyerang Ukraina di sisi lain, menjadikan Erdogan memiliki sejumlah opsi.
Namun, harus diingat pula bahwa kemenangan Turki juga diwarnai dengan kondisi perekonomian domestik yang semakin memburuk.
Seperti diketahui, setelah Erdogan dinyatakan menang sebagai pemilu, nilai tukar lira (mata uang Turki) jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS.
Nilai tukar lira terhadap dolar telah jatuh lebih dari 7 persen sejak awal tahun, dan kehilangan lebih dari 90 persen nilainya selama dekade terakhir, menurut kantor berita Reuters.
Erdogan juga telah lama menyadari hal tersebut. Dalam pidato kemenangannya pada Minggu (28/5), Erdogan menyatakan bahwa isu yang paling mendesak untuk negaranya adalah inflasi.
Presiden Turki itu optimistis bahwa inflasi akan dapat diatasi, karena menurut dia, pihaknya telah merancang rencana ekonomi yang berfokus kepada investasi dan lapangan kerja, serta tim manajemen keuangan yang memiliki reputasi internasional.
Dengan PR yang besar mengatasi karut marut kondisi perekonomian dalam negeri, dampak kemenangan Erdogan berpotensi membuat kebijakan luar negeri akan tetap status quo dalam konflik Rusia dan Ukraina sehingga perang tersebut dicemaskan akan berlanjut dalam periode yang sangat panjang.
Editor: Achmad Zaenal M
Update Berita Antara Bengkulu di Google News