Psikolog Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Yuliezar Perwira Dara, mengakui bahwa anak-anak adalah penyerap informasi dari apa yang mereka tonton.
Ada perilaku ikutan pada masyarakat, khususnya pada usia anak yang masih dalam tahap imitasi. Mengikuti apa yang didengar dan dilihat
Pemerhati masalah anak-anak itu lalu menjelaskan, pada usia yang lebih matang, sebuah tontonan tidak serta merta diserap tapi disertai proses memahami, yang baik kemudian diikuti dan yang buruk ditinggalkan.
“Nah, ini tidak instan, perlu peran pendampingan dari orang dewasa yang paham anak sehingga orang tua juga wajib belajar tahap-tahap capaian perkembangan anak,” papar dia.
Sejatinya, inti dari pengasuhan dan pendidikan berada dalam keluarga, pemain utamanya adalah orang tua. Maka penting untuk mendampingi anak dalam proses tumbuh kembangnya termasuk mengontrol apa yang mereka tonton dan mainkan.
Pada bagian lain, pembinaan moral dan akhlak dengan jalan pendalaman aspek keagamaan terasa semakin menggeliat di berbagai sekolah atau lembaga pendidikan akhir-akhir ini, seperti penyelenggaraan ibadah berjamaah, ceramah agama, gerakan peduli dan berbagi, serta lain sebagainya.
Ikhtiar baik dari rumah maupun sekolah tersebut diikhtiarkan mampu memulihkan akhlak anak-anak sehingga visi membangun Generasi Emas akan terealisasi, kelak. Semoga.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News