"Pemkot Bengkulu minta warga lebih berhati-hati karena saat ini banyak penipuan, jadi diimbau untuk jangan mudah percaya, apabila ragu konfirmasi dahulu ke pihak terkait dan jangan sampai menjadi korban selanjutnya," kata dia saat dikonfirmasi di Bengkulu, Jumat.
Baca juga: Program merdeka stunting tekan angka stunting di Kota Bengkulu
Baca juga: Program merdeka stunting tekan angka stunting di Kota Bengkulu
Sebab, penipuan phising merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan dengan data yang menjadi sasarannya yaitu data pribadi, data akun dan data finansial.
Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro mengimbau dan meminta masyarakat untuk tidak sembarang mengklik sebuah aplikasi khususnya pengirim aplikasi yang tidak dikenal.
Selain itu juga agar masyarakat lebih berhati-hati terkait dengan data diri seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan lainnya agar tidak diberikan kepada siapapun.
"OJK meminta masyarakat Bengkulu untuk tidak mengklik aplikasi sembarangan atau yang dikirim oleh orang tidak di kenal melalui pesan," sebutnya.
Baca juga: Wali Kota Bengkulu serahkan bantuan kepada 1.000 anak yatim
Baca juga: Wali Kota Bengkulu serahkan bantuan kepada 1.000 anak yatim
Sebab OJK Bengkulu menemukan korban sniffing atau tindak kejahatan digital dengan modus undangan berbentuk aplikasi yang disebarkan melalui pesan singkat.
Meskipun saat ini belum ada masyarakat yang membuat laporan secara resmi ke kantor OJK namun ditemukan ada korban akibat hal tersebut di Provinsi Bengkulu.
Untuk modus mengirim undangan berbentuk aplikasi sama dengan pesan dari oknum yang mengaku dari kurir paket.
Jika masyarakat mengunduh aplikasi tersebut maka uang korban yang berada di M-bangking hilang dan hal itu merupakan. jebakan yang berdampak pada saldo yang terkuras.
Oleh karena itu, para korban dari aplikasi pesan singkat tersebut agar membuat laporan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti, sebab telah masuk dalam tindak pidana penipuan.
OJK Bengkulu telah menemukan dua kasus di daerah itu yang menerima pesan dan mengaku kurir paket dengan mengirim aplikasi dan ketika aplikasi tersebut diunduh dan uang korban yang berada di M-bangking hilang.
Dua korban aplikasi pesan kurir paket tersebut mengalami kerugian hingga puluhan juta dan saat ini pihaknya telah diminta untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut ke pihak bank.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News