"Kami sangat berterima kasih kepada 343.643 orang yang telah menyaksikan kisah tragis yang dihadapi Kiran," ujar akun resmi @mvppictures_id.
Dalam dunia yang penuh dengan kemunafikan, perjuangan Kiran tampaknya berhasil menyentuh hati banyak penonton.
Hanung Bramantyo, sutradara film ini, mengadaptasi kisah dari novel "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur" yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2003.
Novel ini menggambarkan perjalanan seorang perempuan Muslimah yang menghadapi berbagai cobaan setelah bergabung dengan kelompok ekstremis sebelum akhirnya memilih jalan hidup yang sangat berbeda.
Baca juga: Polisi dalami keterlibatan orang tua Pegi dalam kasus Vina
Baca juga: Nadiem tegaskan akan basmi tiga dosa dalam sistem pendidikan nasional
Kritik dan pujian dari netizen beragam. Seorang netizen dengan akun @nadaegann mengungkapkan keinginannya untuk menonton film ini berulang kali.
"Salah satu film Indonesia yang layak ditonton ulang di bioskop. Aku mau nonton lagi kalau awal bulan besok masih ada. Tunggu gajian ya…"
Sementara itu, @ahaidy20 menyoroti kurangnya antusiasme yang lebih luas, "Film keren kyak gini jumlah penontonnya tertatih-tatih…woeeyyy penonton indonesia...masak mau nonton horor terus."
Film ini tidak hanya menarik perhatian karena cerita kontroversialnya, tetapi juga karena kemampuan akting dari para pemainnya, termasuk Donny Damara dan Djenar Maesa Ayu, yang memberikan nuansa yang mendalam pada film ini.
Baca juga: Ketika Hanung, Richard Kyle, dan Mahendra bicara jomblo
Baca juga: Cuplikan "Bumi Manusia" dirilis
Respons dari penonton menunjukkan bahwa "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" bukan hanya tentang tontonan, tetapi juga tentang refleksi mendalam mengenai kehidupan dan kemanusiaan.