Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan di daerah itu bertambah satu kasus, dari sebanyak lima orang menjadi enam orang pada tahun 2015.
"Sebelumnya yang telah dilaporkan bidan ke dinas sebanyak lima orang, tetapi baru-baru ini bertambah satu orang lagi sehingga jumlahnya menjadi enam orang," kata Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Heri Junaidi, saat ditanya angka kematian ibu melahirkan di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan angka kematian ibu saat melahirkan pada 2015 tersebut sama banyaknya dengan AKI pada 2014.
Dia mengatakan penyebab kematian ibu yang paling banyak itu akibat perdarahan saat melahirkan. Perdarahan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
"Bisa jadi karena dari penyakit bawaan, seperti kelainan jantung, kencing manis, kurang energi, dan kekurangan darah," ujarnya.
Untuk selanjutnya, katanya, pihaknya telah menyebarkan surat edaran kepada warga masyarakat setempat agar persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan dasar.
Selain itu, katanya, dia minta tolong kepada bidan agar membantu proses melahirkan menggunakan "empat tangan". Maksudnya bidan jangan menolong proses persalinan hanya dengan satu orang tetapi harus dua orang agar bidan yang membantu persalinan dapat mengerjakan pekerjaan berat itu secara bersama-sama.
"Maksud `empat tangan` itu bukan dua orang harus menolong saat bayi lahir tetapi satu orang fokus menolong ibu yang melahirkan dan satu lagi melakukan tugas lain saat persalinan," ujarnya lagi. ***4***