Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Kamboja dipimpin o Pol. Lt Gen. Ros Chansophea mengunjungi Staf Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia(SSDM) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, dalam rangka studi banding untuk mempelajari pemberdayaan polisi wanita (Polwan) dan pengarusutamaan gender.
Kunjungan Wakil Komisaris Jenderal Kepolisian Nasional Kamboja tersebut diterima Perwira Koordinator Polisi Wanita (Pakor Polwan) Brigjen Pol. Desy Andriani.
“Kunjungan Kepolisian Kamboja untuk melaksanakan studi banding terutama dalam masalah rektrutmen, women leadership dan juga bagaimana Polri menyikapi tantangan tugas ke depan khususnya isu kekerasan berbasis gender (gender-based violence),” kata Desy.
Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan kunjungan studi banding itu terselenggara berkat kerja sama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
“Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk berbagi pengalaman, serta tantangan yang dihadapi, dan bagaimana Polri menyikapi tantangan tersebut,” ujarnya.
Di hadapan para delegasi, Desy menjelaskan bahwa Polri berkomitmen terhadap inklusivitas yang ditunjukkan dengan dibukanya kesempatan bagi penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan tertentu untuk mengikuti seleksi menjadi anggota Polri.
Dalam kesempatan itu, Pol. Lt.Gen. Ros Chansophea menyampaikan maksud kedatangannya yang tertarik dengan berbagai inisiatif yang dimiliki Polri, termasuk sosialisasi pengarusutamaan gender, pelatihan dan mentoring gender, serta penyediaan tunjangan khusus dan fasilitas bagi Polwan.
Menurut dia, Kepolisian Kamboja juga belajar tentang jaringan Polwan Indonesia serta partisipasi Indonesia dalam International Association of Women Police (IAWP) yang membuat Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meraih penghargaan Male Award in Support He For She UN Campaign di Auckland, Selandia Baru tahun lalu.
“Bagi saya Indonesia adalah teman yang baik, sangat terbuka dan suportif,” kata Ros.
Chansophea menyampaikan ketertarikannya melakukan studi banding terkait isu-isu kekerasan berbasis gender dan pengarusutamaan gender di Polri.
“Saya yakin akan terjalin kerja sama yang erat dan saling membantu antara kedua lembaga kepolisian ini,” ujar Chansophea.
Selain ke SSDM Polri, delegasi Kamboja juga berkunjung ke Pusat Misi Internasional Polri, PPA Polda Metro Jaya, serta Sespolwan.
Chansophea berharap dari kunjungan ini memperkuat kapasitas penegakan hukum Kamboja dalam menangani kekerasan berbasis gender dan membangun jaringan kepolisian perempuan yang lebih kuat di Asia Tenggara.
Dia mengatakan untuk meningkatkan peran perempuan dalam penegakan hukum di wilayah ASEAN, diharapkan dari pertemuan ini terbentuk asosiasi Polwan se-ASEAN.