Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggelar rapat penyusunan dokumen rencana kontingensi sebagai pedoman dalam mengantisipasi bencana alam gempa bumi dan tsunami dengan cepat dan tepat di daerah setempat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mukomuko Dodi Leo di Mukomuko, Rabu mengatakan, dengan pertemuan ini diharapkan tercipta dokumen untuk mengantisipasi ke depannya bisa terjadi gempa dan tsunami.
"Jadi setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Mukomuko sudah tahu peran masing-masing ketika terjadi bencana alam, tidak ada lagi yang main tunjuk dan bebankan ke siapa," katanya.
Ia mengatakan, umpamanya seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, kalau ada jalan rusak dan jembatan roboh akibat bencana alam, dinas ini harus siap memperbaiki itu.
Kemudian dari Disperindagkop-UKM Kabupaten Mukomuko, dari Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko yang berkaitan soal ketahanan pangan dan pembangunan dan menjaga ekonomi pasca-bencana alam. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko terkait persiapan guru pasca-bencana alam gempa bumi dan tsunami.
Selain OPD yang ada di daerah ini, katanya, peserta dalam rapat ini ada dari luar pemerintah daerah seperti Orari, PWI, Telkom, dan PLN karena kalau terjadi bencana telekomunikasi dipulihkan.
Selanjutnya, katanya, dokumen itu tujuannya nanti tahap-tahap yang harus dilakukan masing-masing pihak terkait, dan dokumen itu menjadi acuan.
Di dalam dokumen ini, katanya, akan diketahui berapa kekurangan personel di instansi dan mobilitas kendaraan dinas daerah.
Untuk sementara ini, katanya, pihaknya menyusun dokumen kontigensi khusus gempa dan tsunami karena menurut data BMKG itu ada bayangan Megathrust Mentawai 8,9 SR
Untuk mengantisipasinya, katanya, kita menyusun biar tahu peran masing-masing, dan tahun ini finalisasi dokumen rekonsiliasi gempa dan tsunami.