Rejanglebong (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu menyebutkan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi yakni mencapai 54 kasus pada 2015.
"Kasus kematian ibu dan anak di Rejanglebong di tingkat Provinsi Bengkulu berada di tempat ketiga dari 10 kabupaten/kota di Bengkulu. Dimana pada tahun 2014 lalu jumlah AKI saat melahirkan ada empat orang, kemudian tahun 2015 naik menjadi tujuh orang, sedangkan untuk AKB tahun 2015 lalu mencapai 54 kasus," kata Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinas Kesehatan Rejanglebong, Asrawani, pada acara peringatan hari perempuan sedunia dan lounching program "SMS bunda" yang dilaksanakan di Balai Agung Lapangan Setia Negara Curup, Selasa.
Tingginya angka kematian bayi dan ibu saat proses kelahiran itu telah menjadi prioritas utama Dinkes Rejanglebong untuk diminimalisir dengan cara mengajak lintas sektor baik dari pemerintah maupun pihak swasta bersama-sama memperbaiki kualitas layanan kesehatan pada masyarakat.
Salah satu layanan yang mereka siapkan ialah dengan program SMS Bunda guna mewujudkan keselamatan ibu hamil saat proses melahirkan dan pasca persalinan, di mana ibu hamil dapat bertukar pengetahuan melalui pesan SMS di telepon genggam masing-masing dengan mengirimkan SMS ke nomor 0811-469 468.
Sementara itu Wakil Bupati Rejanglebong Iqbal Bastari mengatakan untuk mengantisipasi kematian pada anak dan Ibu saat kehamilan hingga kelahiran butuh kerja sama yang baik antara masyarakat dan petugas kesehatan.
"Saat mengalami proses kehamilan jangan sayang-sayang segera kirimkan ke SMS bunda baik untuk berkonsultasi maupun menanyakan persiapan yang harus dilakukan ibu hamil seperti bagaimana cara merawat, menjaga dan mengembangkan sifat positip hingga pada kelahiran," katanya.
Dengan menjaga kehamilan hingga kelahiran dengan cara-cara sehat, sesuai dengan keselamatan ibu dan anak tersebut, diharapkan akan melahirkan anak yang berkualitas dan menjadi generasi penerus bangsa yang bermutu.
Kegiatan peluncuran SMS Bunda di Rejanglebong itu bersamaan dengan peringatan hari perempuan sedunia yang diisi dengan kegiatan seminar oleh LSM Women Crisis Center (WCC) Bengkulu dan Jhpiego serta layanan kesehatan ibu hamil. ***4***