Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan pihak Balai Veteriner Lampung mengambil 50 sampel darah sapi dan kambing suspek atau bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK), guna memastikan ternak tersebut tidak tertular dan terjangkit virus PMK.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Fitriyani Ilyas saat dihubungi dari Mukomuko, Jumat, mengatakan terkait jumlah hewan ternak susfuct PMK di daerah ini belum diketahui, namun pihak Balai Veteriner Lampung sudah mengambil 50 sampel sapi dan kambing di Kecamatan Kota Mukomuko.
"Kalau perkiraan mereka uji klinis sampel darah sapi dan kambing itu dua minggu," katanya.
Dia mengatakan, mengapa ternak di Kota Mukomuko karena hasil diagnosa dan gejala klinis mengarah ke PMK, namun selama ini sudah diobati dan dipantau oleh dokter hewan.
Dia mengatakan, sudah memberikan bantuan obat dan asam sulfat untuk penyembuhan luka pada hewan ternak yang suspek penyakit PMK ini.
Terkait dengan PMK ini, ia mengatakan, tidak perlu cemas terhadap PMK ini karena tingkat sembuhnya tinggi, tidak sama dengan jembrana.
Ia menyatakan, meskipun tingkat kesembuhan penyakit ini tinggi, namun tingkat penularan penyakit ini juga sangat cepat karena cukup melalui udara.
Untuk itu, katanya, yang harus dilakukan oleh peternak menjaga kesehatan hewan ternaknya dengan cara rutin memberikan obat dan asam sulfat untuk mengobati luka pada hewan ternaknya.
Selain itu, menurutnya, peternak juga harus rajin menjaga kebersihan kandang ternak dan membersihkan luka akibat penyakit ini pada hewan ternaknya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni mengatakan telah mengusulkan vaksin untuk mencegah PMK pada sebanyak 10.000 ekor hewan ternak.
"Usulan vaksin PMK sebanyak 20.000 dosis kepada Kementan untuk 10.000 ekor hewan ternak atau setiap hewan ternak dua dosis," ujarnya.
Menurutnya, jumlah vaksin PMK yang diusulkan kepada Kementan tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah populasi hewan ternak berkuku belah di daerah ini.
Dia menjelaskan, populasi sapi yang ada sebanyak 32.646 ekor, kerbau 9.462 ekor, kambing 32.214 ekor, dan domba 1.455 ekor.