Bengkulu (ANTARA) - Mencuci wajah mungkin tampak seperti rutinitas sederhana, tetapi banyak influencer kecantikan di media sosial mengklaim bahwa ada teknik khusus untuk mendapatkan hasil terbaik. Platform seperti TikTok dipenuhi dengan berbagai tips dan trik, mulai dari durasi mencuci wajah hingga cara terbaik mengeringkannya setelahnya. Namun, dengan begitu banyak saran yang beredar, sulit untuk menentukan mana yang benar-benar efektif dan aman bagi kulit.
Oleh karena itu, para ahli dermatologi memberikan panduan mengenai cara terbaik mencuci wajah dan memilih pembersih yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit Anda.
Salah satu tren populer di TikTok adalah aturan mencuci wajah selama 60 detik. Konsep ini berangkat dari anggapan bahwa mencuci lebih lama akan memberikan waktu bagi bahan aktif dalam pembersih untuk bekerja lebih efektif. Dilansir dari https://www.health.com/how-to-wash-your-face-properly-9509314, menurut Dr. Adam Friedman, profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung aturan ini secara khusus.
Alih-alih terpaku pada angka 60 detik, para ahli menyarankan untuk lebih memperhatikan komposisi pembersih wajah yang digunakan. Dr. Oyetewa Asempa, asisten profesor dermatologi di Baylor College of Medicine, menjelaskan bahwa jika pembersih wajah mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoil peroksida, membiarkannya di wajah selama 30 hingga 60 detik dapat membantu meningkatkan efektivitasnya. Namun, jika pembersih tidak mengandung bahan obat, tidak ada manfaat khusus dari mencuci wajah terlalu lama.
Friedman juga mengingatkan bahwa mencuci wajah terlalu lama atau menggosoknya terlalu keras justru dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kekeringan, iritasi, dan bahkan peradangan, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Baca juga: Penderita diabetes dan obesitas rentan terkena jamur di kulit
Baca juga: Skandal klaim skincare guncang jagat maya: Dokter Detektif vs Shella Saukia, siapa benar?
Pembersihan ganda, atau double cleansing, adalah teknik mencuci wajah dua kali berturut-turut dengan dua jenis pembersih yang berbeda. Metode ini sering direkomendasikan bagi mereka yang menggunakan riasan tebal, tabir surya, atau memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat.
Menurut Dr. Asempa, langkah pertama dalam pembersihan ganda sebaiknya menggunakan pembersih berbasis minyak atau air misel untuk mengangkat minyak, makeup, dan kotoran dari wajah. Selanjutnya, wajah dapat dibersihkan dengan pembersih berbasis air atau berbusa untuk menghilangkan sisa kotoran dan minyak yang tertinggal. Namun, bagi mereka yang memiliki kulit kering atau sensitif, satu kali pembersihan yang lembut mungkin sudah cukup.
Dr. Friedman memperingatkan bahwa pembersihan ganda yang berlebihan dapat menghilangkan lipid alami kulit, merusak penghalang pelindungnya, dan menyebabkan iritasi. Iritasi ini dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, dermatitis seboroik, dan rosacea, serta meningkatkan risiko infeksi kulit.
Banyak pengguna media sosial memperingatkan tentang bahaya menggunakan handuk mandi untuk mengeringkan wajah setelah mencuci. Menurut Dr. Friedman, hal ini memang bukan kebiasaan yang baik karena handuk mandi dapat menyimpan bakteri, jamur, dan sel kulit mati, terutama jika tidak sering diganti.
Untuk menjaga kebersihan kulit, disarankan untuk menggunakan handuk khusus wajah yang bersih dan lembut. Beberapa jenis handuk, tergantung pada bahan dan strukturnya, bisa bersifat abrasif seperti eksfoliator fisik, yang dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, mengeringkan wajah sebaiknya dilakukan dengan cara menepuk lembut menggunakan handuk bersih, bukan menggosoknya.
Langkah-Langkah Mencuci Wajah dengan Benar
1. Mencuci wajah yang benar tidak hanya bergantung pada durasi atau handuk yang digunakan, tetapi juga pada teknik yang diterapkan.
2. Cuci tangan terlebih dahulu – Sebelum menyentuh wajah, pastikan tangan dalam keadaan bersih untuk menghindari perpindahan kotoran dan bakteri.
3. Gunakan air hangat kuku – Air yang terlalu panas dapat menghilangkan minyak alami kulit, sedangkan air yang terlalu dingin mungkin tidak efektif dalam membersihkan wajah.
4. Aplikasikan pembersih secukupnya – Gunakan pembersih seukuran koin dan pijat lembut dengan ujung jari dalam gerakan melingkar, fokus pada area yang rentan berminyak seperti hidung, dahi, dan dagu.
5. Bilas secara menyeluruh – Pastikan tidak ada residu pembersih yang tertinggal, karena dapat menyebabkan iritasi atau menyumbat pori-pori.
6. Keringkan dengan cara menepuk – Gunakan handuk bersih yang lembut untuk menepuk wajah hingga kering, bukan menggosoknya.
Baca juga: Dokter estetika ungkap tren perawatan tubuh dan kulit tahun 2025
Baca juga: Pola hidup sehat menjadi kunci memiliki kulit cerah
7. Gunakan pelembap segera setelah mencuci wajah – Mengaplikasikan pelembap saat kulit masih sedikit lembap membantu menjaga hidrasi dan melindungi penghalang kulit.
8. Untuk frekuensi mencuci wajah, Dr. Zeena Nawas dari Baylor College of Medicine merekomendasikan mencuci wajah dua kali sehari bagi mereka dengan kulit normal. Sementara itu, bagi pemilik kulit kering atau sensitif, cukup membilas wajah dengan air di pagi hari dan menggunakan pembersih di malam hari.
Memilih Pembersih Wajah yang Tepat
1. Pemilihan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Berikut adalah beberapa jenis pembersih dan penggunaannya:
2. Pembersih berbusa – Cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat karena membantu mengontrol minyak berlebih. Namun, bisa terlalu mengeringkan bagi pemilik kulit sensitif.
3. Pembersih gel – Direkomendasikan untuk kulit normal hingga kombinasi karena memberikan pembersihan mendalam tanpa menyebabkan kekeringan berlebih.
4. Pembersih berbasis minyak – Ideal sebagai langkah pertama dalam pembersihan ganda untuk menghapus riasan dan tabir surya.
5. Pembersih berbasis krim atau pelembap – Cocok untuk kulit kering dan sensitif, karena membantu menjaga kelembapan tanpa mengiritasi kulit.
6. Pembersih eksfoliasi (mengandung AHA, BHA, atau enzim) – Harus digunakan dengan hati-hati dan tidak setiap hari, karena dapat menyebabkan iritasi jika digunakan terlalu sering atau dibiarkan terlalu lama di kulit.
Baca juga: Beras jadi bahan kecantikan viral, ternyata ini manfaatnya untuk kulit dan rambut
Baca juga: Mahasiswa UGM teliti biji salak dan kulit jeruk sebagai obat kanker
Jika Anda mengalami masalah kulit seperti jerawat, kemerahan, atau kekeringan yang tidak kunjung membaik meskipun telah menggunakan pembersih yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Menurut Dr. Friedman, mendapatkan perawatan yang dipersonalisasi, termasuk resep obat atau prosedur dermatologi tertentu, dapat membantu menjaga kesehatan kulit secara optimal.
Dengan memahami cara yang benar dalam mencuci wajah dan memilih pembersih yang sesuai, Anda dapat menjaga kulit tetap sehat, bersih, dan terhidrasi dengan baik.
