Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan bersama Menlu Thailand Maris Sangiampongsa menyelesaikan misi kemanusiaan di Nay Pyi Taw, Myanmar, menyusul gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi di wilayah Myanmar dan sekitarnya pada 28 Maret lalu.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan misi kemanusiaan itu disepakati Menlu ASEAN dalam Pertemuan Khusus Tanggap Darurat ASEAN Terkait Gempa Bumi di Myanmar dan Thailand pada Minggu (30/3) yang diketuai oleh Malaysia selaku Ketua ASEAN.
Misi tersebut dilaksanakan sebagai wujud solidaritas ASEAN dengan rakyat Myanmar dan penegasan kembali komitmen kolektif regional dalam mendukung upaya bantuan kemanusiaan dan pemulihan yang mendesak.
Kedua Menlu melakukan pertemuan dengan Kedua Dewan Administrate Negara (SAC) Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dan Menlu Myanmar U Than Shwe. Mereka, atas nama ASEAN, menyampaikan belasungkawa dan dukungan penuh ASEAN kepada rakyat Myanmar.
Selain itu, Menlu Mohammad Hasan mengatakan kembali komitmen ASEAN untuk terus memberikan bantuan dan dukungan yang segera dan efektif upaya pemulihan jangka panjang bagi masyarakat yang terkena dampak.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga mengatakan menyambut baik pengumuman gencatan senjata oleh SAC dari 2-22 April 2025, dan juga memperhatikan deklarasi tersebut gencatan senjata sepihak oleh pemangku kepentingan lain di Myanmar.
Menlu Mohamad menekankan kepentingan semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi dan menghormati gencatan senjata saat ini.
Ia mengatakan juga telah mengusulkan agar masa gencatan senjata diperpanjang, mempertimbangkan tingkat kerusakan yang disebebkan oleh gempa bumi akan kebutuhan akan bantuan kemanusiaan jangka panjang sejalan dengan sentimen yang disampaikan Menlu ASEAN pada pertemuan terakhir secara daring.
Ia juga menyarankan bahwa gencatan senjata kemanusiaan ini harus menjadi dasar untuk dialog. Pendekatan inklusif yang lebih luas yang melibatkan semua pemangku kepentingan di Myanmar, sejalan dengan tujuan Konsensus Lima Poin ASEAN.