Bengkulu (ANTARA) - Sebuah perusahaan pemasaran digital di Tokyo, Jepang, menarik perhatian dunia dengan kebijakan inovatif yang mengapresiasi karyawan nonperokok.
Perusahaan pemasaran Jepang, Piala Inc., memberikan tambahan cuti selama enam hari per tahun bagi karyawan nonperokok sebagai kompensasi atas waktu kerja yang terbuang akibat kebiasaan merokok beberapa rekan kerja.
Dikutip dari The Telegraph, Hirotaka Matsushima melaporkan, kebijakan ini dibuat setelah adanya keluhan dari karyawan nonperokok mengenai dampak jeda merokok terhadap produktivitas tim.
Kantor Piala Inc. terletak di lantai 29 sebuah gedung tinggi di distrik Ebisu, Tokyo. Karyawan yang ingin merokok harus turun ke lantai dasar, yang memakan waktu sekitar 15 menit setiap kali.
“Kebijakan ini bisa mendorong perokok berhenti melalui insentif positif, bukan lewat hukuman. Sejak kebijakan ini diterapkan, empat dari 42 karyawan perokok telah berhenti merokok,” ujar CEO Piala Inc., Takao Asuka.
Di Jepang sendiri, budaya merokok masih cukup kuat. Jumlah perokok dewasa di Jepang lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika Serikat. Pada 2021, sekitar 142,8 ribu orang di Jepang meninggal setiap tahunnya akibat rokok, setara dengan 23,7 persen dari total kematian.
Kebijakan ini muncul dari kotak saran internal perusahaan, di mana keluhan dari karyawan nonperokok akhirnya sampai ke telinga CEO Takao Asuka.
“Kebijakan ini bukan dimaksudkan untuk menghukum para perokok. Sebaliknya, ini adalah cara perusahaan untuk memberi motivasi positif,” ujar Asuka.
Dengan adanya cuti tambahan bagi karyawan nonperokok, diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan mendorong karyawan untuk mempertimbangkan berhenti merokok secara sukarela.
Kebijakan yang diambil Piala Inc. ini cukup menarik perhatian publik, terutama di Jepang, di mana merokok masih lazim dilakukan di banyak tempat kerja.
Kebijakan inovatif seperti ini bisa menjadi langkah awal menuju tempat kerja yang lebih sehat di Jepang—yang tidak hanya baik untuk kesejahteraan karyawan, tetapi juga meningkatkan produktivitas perusahaan.
Langkah yang diterapkan Piala Inc. ini membuktikan bahwa perusahaan dapat mendorong perubahan positif dengan pendekatan yang mendukung, bukan menghukum.