Bengkulu (ANTARA) - Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyiapkan RSUD M Yunus menjadi rumah sakit rujukan untuk penyakit jantung, sebagai upaya daerah memudahkan akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan jantung di wilayah itu.
"Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan di Provinsi Bengkulu, menjadikan RSUD M Yunus sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit jantung, agar masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar provinsi," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Sabtu.
Baca juga: Pegadaian dorong masyarakat Bengkulu lakukan investasi emas
Ia menyampaikan Pemprov saat ini tengah melakukan pembenahan menyeluruh terhadap fasilitas dan layanan kesehatan RSUD M Yunus.
"Untuk mendukung akses layanan kesehatan yang lebih baik, terutama di rumah sakit, kami sedang mempersiapkan peningkatan status RSUD M Yunus dari Tipe B menjadi Tipe A. Kita juga membangun ulang gedung-gedung yang sudah tak bisa dimanfaatkan lagi," kata Herwan.
Ia menjelaskan beberapa gedung yang selama ini terbengkalai akan direvitalisasi untuk mendukung peningkatan kelas RSUD M Yunus. Salah satu fokus utamanya adalah pembangunan gedung layanan khusus penyakit jantung.
Baca juga: Kemenag: Sebanyak 157 haji kloter pertama tiba di Kota Bengkulu
"Seperti Gedung Fatmawati dan gedung-gedung layanan lainnya, semuanya akan diselesaikan. Program unggulan menjadikan RSUD M Yunus sebagai rumah sakit rujukan jantung akan segera kita wujudkan," ucapnya.
Dia juga memastikan anggaran untuk peningkatan pelayanan kesehatan telah tersedia, termasuk untuk perbaikan poli klinik dan pengadaan fasilitas penunjang lainnya.
“Poli yang belum memenuhi standar juga akan diperbaiki, termasuk pengadaan ambulans, semua anggarannya sudah siap,” katanya.
Sebelumnya Pemprov Bengkulu melakukan efisiensi anggaran mencapai ratusan miliar rupiah pada 2025. Anggaran tersebut dijadikan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur lain sebesar Rp583 miliar.
Kemudian Pemprov Bengkulu juga memutuskan peningkatan belanja infrastruktur pelayanan kesehatan RSUD M Yunus dan infrastruktur strategis, sehingga anggaran meningkat menjadi Rp132 miliar atau sebesar 243 persen dari anggaran semula.
Baca juga: Pemkot Bengkulu: Pelantikan 1.411 calon PPPK dilakukan tiga hari
Kemudian wujud Program Bantu Rakyat lainnya berupa penyediaan ambulans untuk 129 desa di Provinsi Bengkulu, penyediaan anggaran BPJS Kesehatan untuk berobat gratis. Efisiensi dilakukan dengan menghemat anggaran perjalanan dinas sebesar 52,61 persen dari awalnya sebesar Rp130,7 miliar.
Penghematan juga dilakukan pada belanja publikasi sebesar 89 persen dari semula Rp50 miliar menjadi Rp5 miliar saja, begitu pula dengan pos-pos belanja lainnya yang dinilai tidak efektif, semuanya dialihkan untuk Program Bantu Rakyat.