Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu selama Juni 2025 sebanyak lima, turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya 14 kasus.
"Penyebab kasus DBD turun karena hujan jarang turun, sehingga genangan air menjadi berkurang," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Jumat.
Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko setiap bulan menerima data jumlah kasus DBD dari RSUD dan 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan daerah.
Berdasarkan data jumlah kasus DBD yang diterima Dinas Kesehatan Mukomuko sejak Januari sampai Juni 2025 sebanyak 65 warga yang terdiri atas 15 warga pada Januari 15 orang, bulan Februari tujuh orang, Maret 10 orang, April 14 orang, dan Mei 14 orang, dan lima orang.
Dari sebanyak 65 warga setempat yang positif DBD selama enam bulan ini, belum ada laporan pasien DBD yang meninggal dunia.
Untuk mencegah penyebaran DBD di daerah ini, petugas Dinas Kesehatan Mukomuko bekerja sama dengan puskesmas dan desa melakukan penelitian epidemiologi (PE) di lokasi yang ditemukan kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Kemudian, petugas kesehatan juga melakukan larvalidasi atau pengendalian vektor nyamuk dengan cara mengendalikan larva nyamuk Aedes Aegypti di lokasi yang ditemukan kasus DBD.
Lalu puskesmas juga membagikan larvasida kepada warga sebagai upaya memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue. Pemberian larvasida dilaksanakan oleh puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk penular DBD di rumah-rumah warga.
Selain itu, instansinya juga telah membagikan bubuk abate bantuan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu kepada warga yang meliputi 148 desa dan tiga kelurahan.
Kemudian, ia juga mengajak semua masyarakat untuk melakukan tindakan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayahnya masing-masing.
