Jakarta (Antara) - Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani mengatakan orang tua tidak boleh mendiagnosa sendiri alergi yang dialami anak karena dapat memperlambat bantuan yang dapat diberikan kepada anak.
"Kalau anak alergi segera konsultasikan ke dokter, jangan sok tahu. Cek dan konsultasi ke dokter," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Saat berkonsultasi dengan dokter, orang tua dapat menyampaikan alergi yang dialami anak dan selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan.
Sebelum melakukan konsultasi dengan dokter, orang tua dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya, seperti riwayat alergi yang dimiliki orang tua.
Dengan ingormasi yang lebih banyak, tutur Anna, konsultasi dengan dokter akan lebih efektif dan dokter dapat lebih cepat membantu.
Orang tua juga sebaiknya mengajak anggota keluarga, seperti nenek dan kakek, melakukan konsultasi agar mengetahui alergi yang dialami anak dan makanan yang boleh dan tidak untuk diberikan.
"Biarkan dokter menyampaikan dan anggota keluarga mendengar agar orang tua tidak stres dan dapat dukungan," kata Anna.
Lingkungan sekitar anak seperti guru dan teman, menurut dia, dapat diberikan informasi mengenai alergi yang dialami anak untuk membantu.
Untuk membantu mengendalikan alergi anak, orang tua dapat mengubah gaya hidup untuk menghindari penyebab alergi agar gejalanya tidak muncul.
Ada pun risiko alergi pada anak semakin tinggi jika terdapat riwayat alergi pada keluarga. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi risiko anak mengalami alergi sebesar 40-80 persen. ***4***