Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Rejang Lebong, Bengkulu, menyalurkan bantuan program Makan Bergizi Gratis untuk pelajar di wilayah itu sebanyak 1.505 porsi.
"Kegiatan penyaluran MBG secara simbolis tadi dilaksanakan oleh SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Rejang Lebong di SD N 17 Rejang Lebong dan TK Bhayangkari Polres Rejang Lebong," kata Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir dalam keterangan tertulisnya di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, penyaluran MBG oleh Dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Rejang Lebong tersebut diberikan kepada sejumlah sekolah yang ada di wilayah itu, dengan jumlah sebanyak 1.505 porsi atau penerima (siswa).
Penyaluran MBG oleh Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Rejang Lebong ini, kata dia, menggunakan dua unit kendaraan, di mana kendaraan pertama membawa 739 porsi dan kendaraan kedua membawa 766 porsi.
Adapun rincian pembagian MBG oleh Yayasan Kemala Bhayangkari itu pada armada satu terdiri dari SD Negeri 104 Tempel Rejo sebanyak 175 siswa. Kemudian Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 144 siswa.
Seterusnya PAUD Desa Teladan sebanyak 57 siswa, PAUD Mekar Sari 23 siswa, SDN 18 Teladan sebanyak 190 siswa, serta SMPN 10 Rejang Lebong sebanyak 150 siswa.
Selanjutnya MBG yang dibawa oleh armada kedua untuk PAUD Melati Aisyiyah sebanyak 40 siswa, SMP Muhammadiyah sebanyak 75 siswa, SMA Muhammadiyah sebanyak 41 siswa.
Dilanjutkan untuk SDN 38 Tempel Rejo sebanyak 173 siswa, TK Bhayangkari sebanyak 70 siswa. SDN 11 Air Putih Baru sebanyak 72 siswa, serta untuk SDN 17 Air Putih Baru sebanyak 295 siswa.
"Menu makanannya tadi ialah nasi putih, ayam goreng, tempe orek, tumis toge dan buah melon. Untuk menu makanan ini setiap harinya berbeda-beda," terangnya.
Menurut dia, program MBG yang digulirkan pemerintah pusat itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penguatan gizi bagi anak sekolah.
"Selain itu program ini juga bertujuan untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi," demikian Florentus Situngkir.
