Bengkulu (Antaranews Bengkulu) -Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) kepala daerah Kota Bengkulu memetakan tempat pemungutan suara (TPS) rawan untuk mengantisipasi kecurangan dalam pemilihan kepala daerah Kota Bengkulu pada 27 Juni 2018.
"Ada 622 tempat pemungutan suara di wilayah Kota Bengkulu yang akan dipetakan untuk menentukan TPS rawan," kata Ketua Panwaslih Kota Bengkulu, Rayendra Pirasat di Bengkulu, Jumat.
Rayendra mengatakan tempat pemungutan suara (TPS) rawan penting diantisipasi untuk menghindari konflik atau kecurangan dalam proses demokrasi yang berjalan saat ini.
Pemetaan kata dia digelar bersama elemen terkait penyelenggara pemilihan kepala daerah, termasuk pihak keamanan atau kepolisian.
"Hari ini akan digelar rapat koordinasi terkait TPS rawan ini di Kantor Panwaslih kota,` ucap Rayendra saat menghadiri deklarasi pilkada damai bertajuk "Siap Menang Siap Kalah" yang digelar Aliansi Jurnalis Pemantau Pemilu (AJPP) Bengkulu.
Rayendra mencontohkan TPS rawan seperti kawasan permukiman nelayan yang berada di wilayah pesisir. Para nelayan yang melaut hingga siang hari perlu dipantau sehingga hak pilih mereka tidak disalahgunakan oleh pihak lain.
Begitu pula dengan TPS di kawasan sekitar kampus di mana para mahasiswa saat ini sedang menjalani libur panjang.
"Intinya kita memastikan masyarakat yang punya hak pilih tidak kehilangan haknya atau disalahgunakan pihak lain" ucapnya.
Beberapa hari ke depan lanjutnya, petugas pengawas yang ditempatkan di seluruh TPS akan memastikan pendirian TPS tidak menyalahi aturan.
Salah satu contoh pendirian TPS yang menyalahi aturan adalah mendirikan TPS di dekat kantor atau markas pemenangan salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
Ada empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bengkulu yang akan bertarung dalam pilkada serentak yaitu pasangan David Suardi-Baksir, Helmi Hasan-Dedy Wahyudi, Erna Saridewi-Ahmad Zarkasi, dan Patriana Sosialinda-Mirza.