Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiagakan peralatan penanggulangan bencana alam sebagai antisipasi terjadinya bencana di daerah itu.
Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan peralatan penanggulangan bencana yang mereka siagakan ini diantaranya jenis alat berat berupa loader satu unit. Sedangkan yang lainnya ialah perahu karet, dan mobil rescue, truk serbaguna serta mobil dapur umum maupun makanan siap saji.
"Kami juga sudah menyiagakan personel penanggulangan bencana yang tergabung dalam Pusdalops yang bertugas 24 jam, dan jika terjadi bencana mereka langsung turun ke lapangan," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga telah menyiagakan personel bantuan atau relawan BPBD tingkat kecamatan dan tingkat desa yang tergabung dalam desa tangguh bencana.
Datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem belakangan ini kata Basuki, memungkinkan terjadinya bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, di mana berdasarkan informasi dari BMKG cuaca ini sampai akhir Februari 2019 nanti.
Untuk itu kalangan masyarakat setempat diminta agar selalu waspada dan mengenali cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah itu sehingga tidak menjadi korban bencana alam yang berkemungkinan terjadi di wilayah itu.
Sementara hujan deras yang terjadi di Rejang Lebong sejak beberapa pekan belakangan tambah dia, telah menyebabkan banjir dan tanah longsor namun tidak memakan korban jiwa.
Peristiwa banjir dadakan ini sempat merendam puluhan rumah warga akibat tersumbatnya drainase seperti di Dusun Curup, Kelurahan Sidorejo dan Talang Rimbo Baru serta beberapa lokasi lainnya.
Selain itu juga terjadi tanah longsor ini menimpa bagian depan rumah warga di Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu. Kemudian longsor di jalan provinsi di Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi sebanyak dua titik, namun kondisi jalannya masih bisa dilewati dan akan segera dibersihkan dengan melalui gotong royong.
"Longsor ini juga terjadi sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, diantaranya adalah di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi. Longsor ini menyebabkan penahan tebing yang baru dibangun tahun 2017 lalu rusak, dan kasusnya sudah kami laporkan ke Pemprov Bengkulu," ujarnya.