Yogyakarta (ANTARA Bengkulu) - Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjuarai lomba paper tingkat ASEAN bertema "Search for Managing the Risk of Disaster".
"Mereka yang mengusung paper berjudul 'Microhydro Contributions as Troubleshooter and The Right Solution at The Energy Crisis when Natural Disaster' itu, berhasil menorehkan prestasi di ajang perlombaan tingkat ASEAN," kata Kepala Biro Humas dan Protokol UMY Tunjung Sulaksono di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, paper yang dirancang secara multidisipliner oleh mahasiswa Teknik Elektro UMY angkatan 2011 Syahrial Shaddiq dan Fadholi Zulfan Ahmad serta mahasiswa Pendidikan Dokter UMY angkatan 2012 Dewi Kusumastuti itu, telah mendapatkan apresiasi tinggi dari tim juri.
Syahrial Shaddiq mengatakan ide tersebut berawal karena melihat krisis energi yang terjadi saat bencana alam menimpa suatu wilayah. Umumnya saat bencana alam terjadi, wilayah yang tertimpa bencana akan mengalami krisis energi terutama listrik.
"Oleh karena itu, kami mencoba menawarkan mikrohidro itu sebagai solusi dan pemecah masalah krisis energi saat terjadi bencana alam," katanya.
Menurut dia cara kerja dari mikrohidro itu dimulai dari aliran air sungai atau bendungan yang terdapat di kawasan bencana, dan aliran air tersebut akan menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik itu akan memutar turbin yang telah dipersiapkan sebelumnya.
"Setelah berputar, turbin itu akan menghidupkan dinamo penghasil listrik. 'Output' dari energi listrik itu kemudian dialirkan melalui kabel-kabel dan tenda-tenda darurat di daerah bencana," katanya.
Ia mengatakan mikrohidro itu baru berupa prototipe, tetapi pada tahap selanjutnya akan segera dibuat dalam bentuk alatnya. Prototipe mikrohidro itu akan diikutkan pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional pada 2013.
"Jika ide kami itu lolos PKM 2013, maka kami akan segera membuat alatnya," katanya.
Fadholi Zulfan Ahmad mengatakan mikrohidro yang merupakan salah satu energi terbaru pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air, baik dari air bendungan maupun aliran sungai.
"Mikrohidro itu dapat digunakan pada wilayah-wilayah yag sedang tertimpa bencana alam, yang penting ada air," katanya.
Lomba paper tingkat ASEAN bertema "Search for Managing the Risk of Disaster" itu diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB), 23-25 November 2012. Ajang bergengsi yang diselenggarakan kontinyu oleh ITB itu telah menyaring ribuan paper dari universitas se-ASEAN. (ANTARA)
