Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Angka kematian bayi di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, masih cukup tinggi dibanding kabupaten lain di daerah ini. Hal ini terjadi karena disebabkan rendahnya kesehatan ibu dan bayi pasca melahirkan.
"Berdasarkan hasi SP 2010 dan penghitungan program Morpax BKKBN Provinsi Bengkulu menyebutkan angka kematian bayi umur dibawah satu tahun mencapai 50,13/1000 kelahiran hidup," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Widati melalui Kasubid Penyusunan Parameter Pengendalian Pendudukan BKKBN Bengkulu, Agus Supardi, di Bengkulu, Jumat.
Hasil penghitungan program Morpax BKKBN angka kematian bayi dibawah umur satu tahun merupakan angka paling tinggi di Kabupaten Lebong yang mencapai 50,13/1000 kelahiran. Peristiwa serupa juga terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 28,65/1000 kelahiran, Rejang lebong 30,82/1000, Bengkulu Utara 30,29/1000, Kabupaten Kaur sebesar 36,71/1000 kelahiran.
Sedangkan daerah kabupaten lainnya seperti Seluma sebesar 33,49/1000 kelahiran, Mukomuko 39,61/1000, Kepahiang 31,35/1000 Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 29,43/1000 dan Kota Bengkulu menempati angka 20,58/1000 kelahiran. Hal itu dapat disebabkan kelahiran pada wanita usia risiko tinggi."Usia hamil dan melahirkan dengan risiko tinggi terdapat pada kelompok umur 15-19 dan umur 35-49 tahun," ujarnya.
Untuk menekan peristiwa kematian pada bayi dalam tingkat umur tersebut, perlu penggarapan program KB dengan mengatur jarak kehamilan dan pemahaman tentang risiko tinggi bagi wanita usia tua. Kelahiran terjadi pada kelompok usia muda yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu melahirkan karena reproduksi pada umur itu, belum sempurna dan belum siap untuk melahirkan.
Dengan demikian, pelaksanaan program KKB terhadap masyarakat kelompok tersebut amat diperlukan melalui pemahaman tentang peningkatan usia perkawinan. Idealnya usia perkawinan pertama bagi wanita pada usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Dengan demikian, dapat mengurangi beban bangsa kedepan baik aspek ekonomi maupun sosial,katanya.(RS)