Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kebersihan Kota Bengkulu hingga saat ini kewalahan mengatasi tumpukan sampah yang berserakan di berbagai tempat termasuk tanah lapang dan dua jalur daerah itu.
Padahal di berbagai lokasi itu sudah dipasang merk "dilarang membuang sampah", namun masyarakat tetap membuang pada lokasi tersebut, Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan Kota Bengkulu Abdullah, Senin.
"Kami sudah mengikuti gebrakan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan pada program 100 hari kerja beliau, terutama dalam mengatasi sampah, namun tetap saja masih kewalahan," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap lokasi pembuangan sampah sudah dipasang merk termasuk dipasang pada ratusan pohon pelindung pada jalan dua jalur yang menjadi langganan warga membuang sampah keluarga.
Namun setiap pagi sampah rumah tangga dibungkus kantong plastik masih berserakan dan merusak pemandangan lalu lintas serta kebersihan kota.
Hal itu terjadi akibat masyarakat sudah terbiasa dan dibiarkan pemerintah sebelumnya, sehingga kebiasaan itu sulit untuk ditertibkan dalam waktu singkat.
Untuk mengatasi sampah itu pihaknya sudah mengajukan proposal untuk membuat bak sampah disetiap kelurahan dan angkutan sampah dari motor gerobak atau setiap 50 meter dibuat bak sampah.
Kalau sampah buah-buahan seperti durian dan duku sudah diamankan pedagang itu sendiri, namun sampah rumah tangga sulit dikendalikan kecuali sudah disiapkan bak sampah khusus, ujarnya.
Seorang warga di kawasan Lingkar Barat, Kota Bengkulu Ny Ningsih mengatakan, pihaknya terpaksa membuang sampah di jalan dua jalur setempat karena di kelurahan itu belum tersedia bak sampah.
Membuang sampah pada jalan dua jalur itu bukan hanya dari kelurahan kami saja, tapi warga dari daerah lain membuang sampah dari atas motor dan kendaraan roda empat, ujarnya. (Antara)