Lebak (Antara Bengkulu) - Peringatan Kenaikan Isa Almasih harus menjadi momentum kedamaian dan menghilangkan rasa permusuhan, kebencian juga sikap dendam,kata Romo Gatot Suwoto.
"Kita harus saling mengasihi Allah, mencintai Allah juga mengampuni Allah dengan rasa kedamaian sesama mahluk," kata Romo Gatot Suwoto usai memperingati Misa Kenaikan Isa Almasih di Gua Maria Kanada Rangkasbitung, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya menyatakan keprihatinan terhadap bangsa ini begitu mudah terjadi kerusuhan, perkelahian antardesa, perebutan kekuasaan, perbedaan pendapat, elit politik juga konflik merebak di mana-mana.
"Selain itu pelaku korupsi merajalela di lingkungan pemerintahan juga menghilangnya rasa saling menghargai sesama orang lain," katanya.
Dengan begitu, kata dia, perilaku dan tindakan manusia seperti itu sudah lupa terhadap Allah.
Sebab Allah saling mencintai dan kasih sayang sesama manusia.
Karena itu, peringatan Kenaikan Isa Almasih diharapkan dapat memperbaiki perilaku tobat kepada Allah dan tidak mengulangi perbuatan jelek, katanya.
Apabila mereka diberikan jabatan maupun kekuasaan maka tidak berbuat korupsi atau merugikan masyarakat kecil, katanya.
"Kita harus damai juga saling mengasihi sesama manusia sebagaimana yang disampaikan Isa Almasih sebelum wafat," katanya.
Menurut dia, semua manusia di muka bumi tidak lepas dengan kesalahan dan dosa sehingga tindakan yang buruk tentu harus diperbaiki dengan iman.
Selama ini, kerusuhan begitu mudah tersulut akibat keimanan mereka sudah menghilang juga tidak memiliki rasa mengasihi, katanya.
"Kita berharap dengan keimanan ini bisa membentuk rasa kedamaian dan kasih sayang," katanya. (Antara)