Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Perambahan kawasan hutan di bagian hulu Sungai irigasi Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, akan terus mengancam produksi gabah atau beras di wilayah itu.
"Jika perambahan ini terus dibiarkan mengakibatkan kawasan hutan gundul dan sudah barang tentu berpengarauh terhadap debit air irigasi dan penurunan produksi beras petani, kata Bupati Bengkulu Selatan Reskan Efendi di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan, wilayah Kedurang sejak 15 tahun silam dikenal menjadi sentra produksi beras di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), namun kini tinggal kenangan karena produksi berasnya kian menurun dan kualitas rendah.
Sedamentara untuk memulihkan kawasan hutan gundul itu memakan waktu cukup lama dan memerlukan dana besar.
"Jangankan untuk menjual beras ke pasaran, kebutuhan makan dari musim tanam ke musim berikutnya saja tidak cukup akibat menurunnya debit air sungai," katanya.
Kabag Humas Pemkab Bengkulu Selatan Lisman Hawardi menambahkan, pemerintah daerah kini terus memperketat pembukaan lahan baru, terutama di kawasan hutan sekitar bantaran daerah aliran sungai (Das).
Pengamanan kawasan hutan itu disamping menurunkan aparat keamanan dan terkait juga masyarakat diimbau menjaga keaslian kawasan hutan dari gangguan para perambah dan pembalakan liar, ujarnya. (Z005)