Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dinas Sosial Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Yayasan Kipas melatih 10 mantan pecandu narkoba berwirausaha.
"Dari 10 orang itu, empat orang masih dalam tahap pemulihan dari kecanduan," kata Direktur Yayasan Kipas Bengkulu Merly Yuanda di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan 10 orang tersebut dilatih selama 50 hari, dimana 25 hari untuk sesi pemulihan dari kecanduan dan 25 hari sesi pelatihan kewirausahaan.
Para mantan pecandu itu dilatih berwirausaha, antara lain bengkel kendaraan, komputer, dan berdagang.
"Rata-rata mereka ini pecandu narkoba jenis ganja," kata Merly.
Saat ini, kata dia, sesi proses pemulihan sudah memasuki hari ke-15 dimana para peserta diberikan penguatan spiritual, bimbingan mental, dan hipnoterapi.
Pada sesi kewirausahaan selama 25 hari, mereka akan diberi latihan perbengkelan, komputer, dan berdagang.
"Mereka dipastikan pulih dulu secara mental dan spiritual, karena kalau tidak, bisa saja modal usaha akan dibelikan barang haram," katanya.
Setelah pelatihan tersebut, para mantan pecandu akan diberi modal wirausaha sebesar Rp3,5 juta per orang.
Merly mengatakan latar belakang pendidikan peserta beragam, seorang tidak menyelesaikan pendidikan SD, tiga orang hanya berpendidikan SMP, dan enam orang tamatan SMU.
Tujuan pelatihan tersebut, kata dia, untuk pemulihan, kemandirian usaha, dan mereka akan menjauhi barang haram, berupa narkoba.
Program itu, kata dia, sebagai percontohan, dan akan dilanjutkan jika hasilnya baik.
Menurut data Kipas pada 2011, jumlah pecandu di Kota Bengkulu dan sekitarnya mencapai 600 orang.
"Sedangkan dalam enam bulan terakhir kami sudah mengakses atau menjangkau 36 orang pecandu," katanya. (Antara)