Mukomuko, Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menunjukkan, laut di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dangkal dan landai sehingga kecil kemungkinan terjadi tsunami.
"Saya sudah memantau dan mendapat informasi signifikan dari pihak berkompeten dalam hal ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa daerah ini dangkal dan landai sehingga kemungkinan terjadi tsunami sangat kecil," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Jasni Bahari di Mukomuko, Jumat.
Menurut dia, kalau pun terjadi gempa dengan kekuatan tujuh atau delapan Skala Richter di daerah ini paling yang rusak adalah bangunan.
"Kalau tsunami insaallah tidak terjadi karena laut kita dangkal dan landai," kata dia.
Namun upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat bila terjadi gempa tetap harus menjaga diri, keluarga, dan masyarakat.
Ia menambahkan, daerah itu rawan bencana gempa bumi karena berada pada garis merah dan dekat dengan kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang posisi lempengnya sering bergeser.
Selain itu, masyarakat di daerah ini juga terus menerus diberikan sosialisasi serta simulasi baik dari BPBD maupun dari lembaga masyarakat sehing dengan sudah punya ilmu, mereka lebih tanggap, tangguh, dan tangkas menghadapi bencana.
"Artinya jangan mudah menyerah menghadapi bencaja, dan jangan memikirkan diri endiri, tetapi bersama-sama menghadapinya. namun harapan kami tidak terjadi bencana," ucapnya.
Meskipun ilmu tentang kebencanaan yang didapat BPBD belum tinggi, namun dengan prinsip tanggap, tangguh, dan tangkas, bahaya yang melanda bisa dihindari.