Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sapuan mendukung pembangunan jalan evakuasi yang bisa dilewati oleh masyarakat di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko ketika terjadi gempa bumi disusul dengan tsunami.
"Masyarakat Koto Jaya dan sekitarnya ini bisa menjadi daerah pengembangan di samping jalan ini juga akses dalam rangka mitigasi bencana, harapan kita tidak terjadi bencana," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Kamis.
Sapuan bersama rombongan dan pemerintah kecamatan, kelurahan, polsek, koramil mengecek lokasi jalan yang akan dibangun menggunakan dana kelurahan di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.
Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko menyiapkan dana kelurahan sebesar Rp200 juta untuk membangun jalan evakuasi dengan jenis pekerjaan pembangunan dua titik gorong-gorong di jalan sepanjang 500 meter.
Sapuan mengatakan dana kelurahan yang dibangun di Kelurahan Koto Jaya ini betul-betul langsung dirasakan oleh masyarakat.
Menurutnya, sebenarnya dana kelurahan ini sama dengan dana desa karena digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Terkait pembangunan jalur evakuasi ini, ia mengatakan pemerintah daerah mempersiapkan akses jalan untuk mitigasi bencana dari hal yang tidak diinginkan gempa dan tsunami, maka jalan ini alternatif untuk evakuasi.
"Ke depan kami bersama Dinas PUPR intens berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan kelas jalan ini," ujarnya.
Lurah Koto Jaya Satriadi berharap kepada pemerintah kalau bisa dana kelurahan disamakan dengan dana desa yang terkecil di Kabupaten Mukomuko.
Ia mengatakan dana kelurahan sebesar Rp200 juta di wilayah itu tahun 2024 dibangun dua titik gorong-gorong di jalan lebih kurang 500 meter.
Ia menambahkan, memang jalan ini dipersiapkan untuk jalur evakuasi karena sama-sama diketahui setelah mengikuti kegiatan penyusunan dokumen kontigensi gempa dan tsunami, dan tidak bisa dipungkiri Mukomuko masuk zona merah gempa bumi.
"Kalau tidak dalam waktu dekat, besok atau 100 tahun lagi bertemu Megathrust Mentawai 8,9 SR, untuk itu kami mengantisipasi dengan jalan untuk evakuasi masyarakat kita terutama ada kegiatan ekonomi pasar ketika terjadi masyarakat sibuk di pasar terjadi gempa mereka tidak satu titik tetapi menyebar," ujarnya.*