Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menargetkan penurunan angka stunting di wilayah itu dari sebelumnya 20,2 persen menjadi 14 persen.
Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah di Rejang Lebong, Senin, mengatakan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong pada 2021 lalu berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan mencapai 26 persen, kemudian pada tahun 2022 turun 5,8 persen menjadi 20,2 persen.
"Angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun ini kita targetkan bisa turun menjadi 14 persen, untuk mencapai target ini kita akan melakukan berbagai upaya bersama dengan stakeholder terkait lainnya," katanya.
Dia menjelaskan, beberapa upaya yang telah disiapkan oleh Pemkab Rejang Lebong stakeholder terkait ini diantaranya dengan menyiapkan pojok timbang.
Program ini dilaksanakan oleh dinas kesehatan berupa penimbangan balita di setiap RT dan dusun dalam 156 desa dan kelurahan.
Menurut Hendra yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong tersebut, dengan adanya pojok timbang ini petugas bisa melakukan pemantauan perkembangan dari setiap anak di wilayah itu sehingga jika ditemukan gejala-gejala stunting maka akan cepat ditangani.
Sedangkan upaya lain ialah dengan mengatasi masalah sanitasi yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, program ini dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Rejang Lebong.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama melakukan penurunan stunting di Kabupaten Rejang Lebong. Bahkan berkat kerjasama semua pihak ini Rejang Lebong menjadi terbaik pertama di Provinsi Bengkulu dalam penurunan stunting tahun 2022 lalu," demikian Hendra Wahyudiansyah.