Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan umroh Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Intihan mengatakan bahwa lansia tersebut bernama Rukia Marli asal Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Untuk calon haji yang diberangkatkan pada tahun ini memang diprioritaskan oleh umur lanjut usia (lansia)," ujar dia di Asrama Haji Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 1.179 calon haji yang telah diberangkatkan dan terdapat tiga calon haji lansia yang mengalami sakit, namun tetap diberangkatkan usai mendapatkan perawatan.
Oleh karena itu, ia meminta agar petugas haji dapat melakukan pengawasan secara ketat terhadap kesehatan calon jamaah haji selama menunaikan ibadah haji hingga kembali pulang ke Indonesia.
Calon haji tertua di Bengkulu, Rukia menerangkan bahwa dirinya bahagia dapat berangkat menunaikan ibadah haji meskipun saat ini dirinya sulit berjalan dan pendengarannya mulai terganggu.
"Saya bahagia dan bersyukur dapat menunaikan ibadah haji dan telah diberikan umur yang panjang setelah saya mendaftar pada 2015," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bengkulu Ali Isha Wardana mengatakan bahwa pada kloter tiga Bengkulu sekitar 307 orang dari 392 calon haji yang berangkat ke Arab Saudi melalui embarkasi Padang, Sumatera Barat rentan kesehatannya.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap 392 orang, 307 orang di antaranya memiliki risiko tinggi kesehatannya karena masuk dalam usia lanjut (lansia)," ujar dia.
Ia menyebutkan bahwa 307 orang tersebut memiliki riwayat penyakit yang terdiri dari Senility (R54) atau penyakit lanjut usia sekitar 251 orang.
Penyakit Essential Hypertension (l10) atau darah tinggi, yaitu 129 orang, Hypercolesterol (E78) 37 orang, Diabates Militus (E11) 37 orang dan Gout sebanyak 15 orang.
"Selain itu, terdapat 11 calon haji yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda dan tongkat," katanya menerangkan.