London (Antara) - Tim Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) kembali sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara dalam kompetisi paduan suara internasional bertajuk "The 14th International Choir Festival Tallinn (ICFT) 2015" di Tallinn, Estonia
pada 23-25 April 2015.
"PS UA merupakan satu-satunya wakil Asia di kompetisi tersebut, yang bersaing dengan 11 choir kenamaan lainnya dari negara-negara di Eropa," kata Sekretaris I Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya, kepada Antara London, Senin.
Dalam ICFT 2015, PS UA (PS Unair) tampil berkompetisi dalam tiga kategori, yakni mixed choir, early music dan folksong category.
Sejak babak penyisihan, Tim Paduan Suara asuhan Yosafat Rannu Leppong tersebut tampil habis-habisan dan atas penampilannya yang sangat baik dalam ICFT 2015, Tim Juri memutuskan PS UA masuk sebagai salah satu tim terbaik kompetisi untuk bertanding di babak Grand Prix bersama dengan lima Choir Group lainnya.
Kelima Choir Group lainnya yakni Young Men's of National Estonia Opera, Segakoor HUIK Estonia, Adolf Fredik's Church Sweden, Kampiun Laulu Finland, dan Girl's Choir Kamerhà äled Estonia.
Pada malam pengumuman pemenang yang dilaksanakan di Estonia Concert Hall, Sabtu (25/4) lalu, PS UA sukses memperoleh penghargaan sebagai juara IV dalam kategori Mixed Choir, Juara III untuk kategori Early Music dan Juara I untuk kategori Folksong Choir.
Sebelum mengikuti kompetisi tersebut, PS UA juga menggelar konser pra-kompetisi di kota Parnu yang difasilitasi KBRI Helsinki.
Mereka membawakan 12 lagu, di antaranya termasuk Janger, Saman, Cing Cangkeling dan Yamko Rambe Yamko.
Penampilan 34 orang anggota PS UA memukau penonton yang hadir di Hall of Kuninga Street Elementary School, Parnu.
Keberhasilan ini menambah deretan daftar kesuksesan PS UA dalam kompetisi choir internasional, setelah sebelumnya berhasil meraih sejumlah penghargaan di International Warsaw Choir Festival 2012 dan Praga Cantat 24th International Choir Competition di Praha, 2010.
"Alhamdulillah, PSUA berhasil menjuarai perlombaan kelas dunia dengan juara 1 untuk kategori Folk Song, juara 3 untuk kategori Early Music, dan juara 4 untuk kategori Mixed Choir. Yang membuat saya bangga dan terharu dengan kemenangan PS Unair bukan sekadar juaranya, tapi karena idealisme bermusik, dedikasi, dan passion mereka," kata dosen Psikologi Unair yang studi S3 di Polandia, Rakhman Ardi.
Selain itu, bagaimana solidaritas rekan-rekan PS Unair yang ada di Indonesia serta dukungan musisi paduan suara yang lain juga mengharukan. Mereka benar-benar keluarga dan bahu membahu dalam kerja dan doa.
"Saya melihat sendiri bagaimana rekan-rekan PS Unair yang dihajar angin dingin dan cuaca kering Estonia, mereka mampu menjaga suara di kondisi cuaca seperti itu tidaklah mudah. Beberapa bahkan batuk. Belum lagi keterbatasan waktu dan tempat latihan di negara tujuan," katanya.
"Sebagai fans saya ingin mengucapkan sekali lagi... Congratulation Airlangga University Choir. With your Voice, you Make People in Europe and the World Know our Voice and Homeland! As music lover, I hold you in high respect and regard. Sungguh sebelumnya bahkan mungkin tak ada yang tahu dimana letak Indonesia. Aitäh PS Unair! May God give me an occasion to see you again overseas someday!," katanya. ***4***