Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengingatkan seluruh peserta Pemilu 2024 agar menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran kampanye demi menjaga pesta demokrasi terwujud sesuai asas dan harapan semua pihak.
"Tidak kalah pentingnya dalam menciptakan kampanye tertib Pemilu 2024. Saya harap semuanya dapat menahan diri dan saling mengingatkan, jangan sampai ada pelanggaran kampanye yang berat," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Kamis.
Dia juga menekankan pentingnya peran aktif semua pihak terutama penyelenggara dan peserta pemilu dalam menciptakan pemilihan umum serentak 2024 yang damai dan sesuai asas pemilu.
"Menciptakan suasana Pemilu 2024 berjalan tertib, damai dan kondusif, membutuhkan peran aktif dari semua pihak, utamanya dari pihak penyelenggara KPU dan Bawaslu," kata dia.
Dia menjelaskan peserta pemilu yakni partai politik dan para calon anggota legislatif menentukan pesta demokrasi berjalan tertib dan aman atau malah sebaliknya.
Peran aktif masyarakat termasuk awak media, kata dia, lebih kepada pengawasan dan kontrol sosial yang terdepan dalam setiap tahapan Pemilu Serentak 2024.
"Bawaslu sudah rilis dan besar sekali pelanggaran dari alat peraga. Saya rasa itu menjadi sebuah peringatan pertama dari Bawaslu untuk menjadi perhatian kami, utamanya dari para pimpinan partai politik dan para calon," ujarnya.
Komisioner Bawaslu Provinsi Bengkulu Eko Sugianto menegaskan sebelum masa kampanye dimulai 28 November 2023-10 Februari 2024, para calon legislatif dilarang untuk membuat alat peraga yang mengandung ajakan, dan mempersepsikan partai kepada masyarakat.
"Makanya yang boleh itu hanya logo partai dan nomor urut sebelum masa kampanye dimulai, sesuai dengan PKPU Nomor 3 Tahun 2022, yaitu selama 75 hari " ujarnya.