"PGE Area Hululais mewujudkan komitmen tersebut melalui berbagai upaya pemeliharaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan," kata Senior Officer General Support PGE Area Hululais Anshoruddin di Bengkulu, Rabu.
Beberapa upaya PGE Area Hululais dalam mewujudkan komitmen tersebut di antaranya yakni memberikan pelatihan stek kopi kepada 60 petani wilayah ring satu proyek PGE.
"Pelatihan stek kopi ini menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat dengan cara memanfaatkan potensi kekayaan alam yang dimiliki. Pelatihan ini diharapkan bisa membuat para petani kopi menjadi semakin optimal memproduksi lahan perkebunan yang mereka miliki," ucapnya.
Pelatihan mencakup penyampaian materi serta praktik langsung di lapangan terkait pemilihan bibit, persiapan stek, teknik stek, dan perawatan tanaman stek.
Selain itu, PGE Area Hululais juga memberikan bantuan alat pertanian dan pucuk stek kopi unggul kepada para petani.
"Kami berharap pelatihan ini dapat membantu petani untuk meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan," kata Anshoruddin.
Kemudian, PGE Proyek Hululais juga memberikan bantuan sanitasi sekolah melalui pembangunan atau renovasi toilet untuk lima sekolah, yaitu SDN 40 Lebong, SDN 83 Lebong, SDN 70 Lebong, TK Paud Dharma Wanita, dan MIS 03 GUPPI.
“Sejalan dengan komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat, kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dan pemberdayaan masyarakat merupakan kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang layak di sekolah merupakan hal yang penting demi meningkatkan mutu kualitas kehidupan dan masyarakat,” katanya.
PGE juga aktif dalam membantu penanganan bencana alam banjir bandang dan longsor yang pernah terjadi diantaranya di Bukit Gedang Hululais, Lebong, Bengkulu pada 8 Februari 2018 silam.
PGE turut memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dan masyarakat sekitar dengan menyediakan bantuan berupa penurunan alat berat, yaitu ekskavator untuk membantu masyarakat dan lingkungan yang terdampak.
Tak hanya itu, PGE secara aktif memberikan bantuan dalam melakukan normalisasi hulu Sungai Air Kotok, Kabupaten Lebong guna menjaga kelestarian sumber daya alam sekitar.
"Normalisasi hulu Sungai Kotok dilakukan dengan membersihkan sedimen yang menumpuk di sungai dengan menggunakan alat berat, serta melakukan penanaman pohon di sekitar sungai," katanya.
Lebih lanjut, Anshoruddin menjelaskan PGE juga turut melakukan pembangunan benteng sepanjang kurang lebih 500 meter di Bukit Beriti dengan menggunakan material berupa tanah dan bebatuan. Lokasi pembangunan benteng itu dilakukan di atas area operasional PGE.
Hal tersebut ditujukan agar dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bahaya longsor di masa mendatang. Kegiatan ini sesuai rekomendasi dari Kementerian ESDM selepas longsor yang pernah terjadi pada 2016.
"Ke depannya, PGE akan terus aktif dalam membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan serta penanganan bencana alam," ujar Anshoruddin.