Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko membagikan 120 kilogram bubuk abate bantuan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu kepada warga setempat guna memberantas nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD).
"Dalam kunjungan ke beberapa desa di daerah ini, kami sekalian membagikan bubuk abate," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Selasa.
"Dalam kunjungan ke beberapa desa di daerah ini, kami sekalian membagikan bubuk abate," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Selasa.
Pembagian bubuk abate kepada setiap desa di daerah ini, katanya, menyesuaikan dengan luas wilayah setiap desa. Daerah setempat meliputi 148 desa dan tiga kelurahan.
Ia mengatakan desa yang tidak terlalu luas wilayahnya hanya mendapatkan bantuan satu kilogram bubuk abate, sedangkan wilayah yang luas mendapatkan minimal dua kilogram.
Terkait dengan pembagian bubuk abate ini, ia mengatakan, dilakukan petugas dinas ini ketika berkunjung ke desa-desa dan melalui puskesmas.
Pembagian abate melalui puskesmas, ujar dia, untuk selanjutnya disalurkan ke desa, sedangkan desa menugaskan kader kesehatan membagikankepada warga.
Pembagian abate melalui puskesmas, ujar dia, untuk selanjutnya disalurkan ke desa, sedangkan desa menugaskan kader kesehatan membagikankepada warga.
Selain itu, katanya, pemerintah desa dan kader kesehatan desa menyosialisasikan bantuan bubuk abate kepada warga, untuk selanjutnya warga mengambil abate ke kantor desa masing-masing.
Ia menjelaskan kader kesehatan desa juga menyosialisasikan cara pemakaian abate tersebut kepada warga.
Ia menjelaskan bubuk abate ini untuk pengendalian vektor.
Meski mengandung bahan kimia, kata dia, bubuk itu tidak berbahaya apabila dicampur dalam air dan air digunakan untuk mandi.
Meski mengandung bahan kimia, kata dia, bubuk itu tidak berbahaya apabila dicampur dalam air dan air digunakan untuk mandi.
Ia mengatakan penaburan bubuk abate ke wadah air ini untuk membunuh jentik nyamuk yang tidak mati ketika dilakukan pengasapan.
Ia menyebutkan 411 warga di daerah itu positif DBD terhitung sejak Januari hingga Mei 2024.