Rejanglebong (Antara) - Harga jual jagung pipilan di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu dalam sepekan ini mengalami penurunan dari Rp3.500 per kg menjadi Rp2.800 hingga Rp3.000 per kg.
Menurut Ahmad Opristianto (40), pedagang penampung hasil pertanian, di Rejanglebong, Kamis, penurunan harga ini akibat membanjir stok setelah petani jagung dalam 15 kecamatan di daerah itu melakukan panen hampir bersamaan.
"Produksi jagung ini tersebar dalam 15 kecamatan di Rejanglebong, setiap kecamatan pasti ada yang panen, belum lagi jagung dari luar daerah juga masuk ke sini sehingga harga jagung pipilan ini mengalami penurunan," ujarnya.
Jagung pipilan yang ditampung dari petani di Rejanglebong itu, kata dia, selanjutnya dipasarkan ke Kota Bengkulu, Palembang, Padang dan daerah lainnya.
Setiap bulan jagung pipilan yang ditampungnya dari 15 kecamatan di Rejanglebong itu mencapai 40 ton, bahkan jika sedang panen serentak bisa lebih dari 70 ton.
Pada tingkat pedagang pengecer di kawasan Pasar Atas Curup, jagung pipilan dijual berkisar Rp7.000-Rp8.000 per kg, tergantung dengan kualitas barangnya.
"Harga jagung ini pada awal tahun 2016 kemarin sempat naik sampai Rp12.000 per kg, karena saat itu sedang musim kemarau sehingga barangnya sedikit dan kebanyakan didatangkan dari luar daerah. Sekarang pedagang menjualnya rata-rata Rp7.000 sampai Rp8.000 per kg," ujar Ramadhan (50), pedagang jagung pipilan di Pasar Atas Curup.
Jagung pipilan yang dijualnya itu, kata dia, kebanyakan dibeli oleh pedagang makanan ringan seperti marning atau pun untuk pakan ternak ayam.***3***
Harga jagung pipilan di Rejanglebong turun
Jumat, 1 April 2016 0:53 WIB 4030