Untuk akun judi online asal Kamboja tersebut, Polda Bengkulu telah melaporkan ke Mabes Polri untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Polda Bengkulu tangkap delapan tersangka sabu dalam seminggu
"Tersangka berinisial IE ini sudah melakukan endorse link judi online sekitar satu tahun," ungkap Ditreskrimsus Polda Bengkulu I Wayan Riko Setiawan, didampingi Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Anuardi saat menyampaikan rilis di Mapolda Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa tersangka IE telah mempromosikan situs judi online tersebut setelah dihubungi oleh seseorang yang tidak dikenal melalui pesan di media sosial instagram.
Baca juga: Polda Bengkulu terapkan undang-undang darurat atasi geng motor pelajar
Baca juga: Polda Bengkulu terapkan undang-undang darurat atasi geng motor pelajar
Kemudian, tersangka mempromosikan link judi online melalui platform media sosial Instagram miliknya sebesar Rp100 juta dan akan mendapatkan bayaran tambahan jika ada orang yang bermain di dalam situs judi online tersebut melalui link yang di promosikan.
Riko menerangkan bahwa penangkapan terhadap tersangka tersebut berawal ketika anggota Subdit Siber melaksanakan patroli siber, dan menemukan akun Instagram yang memposting atau mengunggah konten bermuatan perjudian.
"Kemudian anggota Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Bengkulu melakukan penelusuran terhadap pemilik akun Instagram tersebut," ujar dia.
Baca juga: Berantas judi online, Kemkomdigi gaet Google hingga Meta
Baca juga: Kemkomdigi tindak akun pemengaruh dan blokir ribuan konten judi online
Baca juga: Berantas judi online, Kemkomdigi gaet Google hingga Meta
Baca juga: Kemkomdigi tindak akun pemengaruh dan blokir ribuan konten judi online
Berdasarkan hasil koordinasi pihaknya bersama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terkait konten atau situs tersebut maka ditingkatkan ke tahap penyidikan dan menangkap IE di Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Dari tangan tersangka polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone milik tersangka sebagai barang bukti. Kemudian, tersangka ini dihubungi oleh seseorang yang ada di Indonesia, sedangkan untuk bandarnya itu dari negara Kamboja," jelas Riko.