Peeperkorn juga menyoroti kerusakan parah pada sistem kesehatan di Gaza, mendesak upaya kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
“Memulihkan sistem kesehatan adalah upaya kolektif yang harus dipandu dan dilaksanakan melalui kolaborasi erat dengan Kementerian Kesehatan, tenaga kesehatan, dan mitra terkait. Kami membutuhkan solusi yang dipimpin oleh Palestina yang sesuai untuk Gaza,” katanya.
“Kami mendesak para donor dan komunitas global untuk menyediakan pendanaan yang fleksibel, sehingga memungkinkan respons yang cepat dan efektif terhadap kebutuhan mendesak maupun jangka panjang.”
“Dibutuhkan lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp163,58 triliun) untuk memenuhi kebutuhan pemulihan sistem kesehatan,” tegasnya.
Lingkungan yang kondusif diperlukan untuk mencapai tujuan kemanusiaan yang digariskan dalam kesepakatan gencatan senjata, tambahnya.
Baca juga: Gencatan senjata akhiri serangan Israel ke Gaza resmi tercapai
Baca juga: Perdamaian di Gaza: Biden sampaikan rencana pemulihan usai gencatan senjata
Ia juga menekankan perlunya jaminan akses yang bebas, tanpa hambatan, dan aman untuk mengirimkan pasokan penting melalui semua saluran dan perbatasan.
Peeperkorn juga mengingatkan perlunya pergerakan yang bebas, aman, dan tanpa syarat bagi penduduk Gaza serta pekerja kemanusiaan, perlindungan aktif terhadap fasilitas kesehatan dan warga sipil, serta peningkatan aliran bantuan.
Selain itu, ia menyebutkan perlunya percepatan penerbitan visa bagi seluruh staf kemanusiaan internasional dengan durasi yang jauh lebih lama, dan evakuasi medis yang dipercepat untuk lebih dari 12.000 pasien beserta pendampingnya.
Peeperkorn juga menyebutkan perlunya penghapusan pembatasan, serta penyederhanaan proses persetujuan untuk masuknya barang-barang penting yang dibutuhkan guna memperbaiki infrastruktur vital, perbaikan fasilitas kesehatan, perbaikan jalan, pembersihan puing-puing, dan penanganan amunisi yang tidak meledak.
Sumber: Anadolu