Rejanglebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, meminta kepala sekolah khususnya tingkat SMA sederajat di daerah itu agar tidak melakukan pungutan biaya kepada muridnya.
"Saya minta para kepala sekolah yang ada di Rejanglebong khususnya kepala sekolah SMA sederajat untuk tidak melakukan pungutan biaya kepada para siswanya," kata Sekda Rejanglebong, RA Denni saat melantik 130 kepala sekolah SD-SMA/SMK di Rejanglebong bertempat di ruang Pola Pemkab Rejanglebong, Senin.
Saat ini Pemkab Rejanglebong telah menganggarkan pembiayaan untuk sekolah gratis
Larangan melakukan pemungutan biaya dalam bentuk SPP untuk kalangan pelajar di wilayah itu lantaran Pemkab Rejanglebong terhitung tahun ajaran 2016-2017 telah menganggarkan program sekolah gratis untuk tingkat SMA sederajat baik negeri maupun swasta dalam APBD perubahan dengan besaran mencapai Rp8 miliar.
Sedangkan untuk program sekolah gratis tingkat SD dan SMP tambah dia, sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat dalam bentuk dana BOS yang digulirkan sejak beberapa tahun lalu. Kalau pun ada pungutan biaya diputuskan dalam rapat komite dan harus jelas peruntukannya serta tidak memberatkan orangtua murid.
Sementara itu dalam pelantikan 130 kepala sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di daerah itu, Sekda RA Denni menyebutkan, bahwa jabatan kepala sekolah diemban paling cepat satu tahun dan paling lama empat tahun.
"Untuk tahun pertama adalah tahap evaluasi terkait dengan kemampuan seseorang dalam memimpin sekolah. Akan dilihat perkembangan sekolah yang dipimpin, bila memang bagus maka bisa dilanjutkan hingga empat tahun kedepan bahkan bisa diperpanjang lagi," ujarnya.
Untuk itu kepala sekolah yang baru dilantik agar memanfaatkan waktu satu tahun pertama ini guna menunjukkan kemampuan masing-masing sehingga bisa melanjutkan tugas mereka hingga empat tahun kedepan.
"Saya harap kepala sekolah yang baru dilantik ini, mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan Kabupaten Rejanglebong sebagai kota pendidikan sebagai mana yang diprogramkan pak bupati," katanya.***4***