Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan, pembangunan bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol akibat banjir di Desa Penarik, menunggu kepastian atau kesiapan anggaran dari pemerintah daerah.
Kepala Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko Bambang Parianto di Mukomuko, Minggu, mengatakan, rencananya pembangunan bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol akibat banjir menggunakan dana operasional Bendung tahun 2025.
"Dana operasional Bendung tahun ini sebesar Rp140 juta, dan untuk pembangunannya sudah kami rancang, kini nunggu kepastian anggaran," katanya.
Ia mengatakan, instansinya belum bisa memastikan jadwal pembangunan bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol, makanya menunggu anggaran untuk kegiatan tersebut dicoret atau tidak.
Ia menambahkan, kalau jadi instansinya memakai dana operasional bendung tahun ini, pembangunannya dikerjakan oleh instansinya sendiri secara swakelola.
Ia menyebut, panjang bendungan irigasi tersebut 10 meter, yang jebol sekitar tiga meter.
Sedangkan rancangan pembangunan bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di Desa Penarik tersebut, kata dia, dengan cara bendungan yang lama diroboh kemudian dibangun bendungan yang baru.
Dia mengatakan, tidak hanya bendungan irigasi tersebut yang jebol, termasuk sayap irigasi tersebut banyak roboh dan bangunan lain juga roboh, dan pintu bendungan patah.
"Bendungan lama diroboh dibuat bendung baru, agar lebih tahan lama apalagi ketika di lokasi tersebut diterjang banjir," ujarnya.
Sementara itu, ia menyebutkan, areal persawahan di daerah irigasi tersebut tinggal sekitar empat hektare karena di lahan sawah itu sudah banyak ditanami tanaman kelapa sawit.
Dia mengungkapkan, Irigasi Air Dikit Kecil di Desa Penarik memanfaatkan air limbah pembuangan rumah tangga dan tempat usaha untuk pengairan sawah di wilayah tersebut.
"Sumber airnya bukan dari sungai tetapi limbah masyarakat dan limbah tempat usaha dan perbankan di wilayah ini," demikian Bambang.