Kota Bengkulu (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu Provinsi Bengkulu melaksanakan gerakan pangan murah atau pasar murah untuk membantu masyarakat mendapatkan harga yang lebih murah dan sebagai salah satu upaya mencegah beredarnya beras oplosan di tengah masyarakat di kota setempat.
"Kegiatan ini sebagai bentuk upaya membantu masyarakat dengan mendapatkan harga yang lebih murah dari pada di pasar," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno di Kota Bengkulu, Rabu.
Baca juga: Tidak ada "beras oplosan", tapi beras tak sesuai mutu
Dia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Bulog Bengkulu untuk memastikan beras yang dijual bukan beras oplosan, serta gerakan pangan murah tersebut juga sebagai upaya untuk ikut mengurangi beban masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bawah.
Ia juga menyebut bahwa pelaksanaan gerakan pangan murah tersebut akan dilakukan di seluruh kepolisian sektor (Polsek) yang ada di Kota Bengkulu secara bergantian hingga Desember 2025.
Pada pelaksanaan operasi pasar murah tersebut, masyarakat dibatasi untuk pembelian beras yaitu maksimal hanya dua karung, sedangkan untuk gula dan Minyak Kita warga dibebaskan membeli sesuai dengan jumlah keinginannya.
Baca juga: Polri ungkap modus pelanggaran mutu beras yang dilakukan PT FS
Kemudian untuk sembako yang dijual hanya beberapa produk, yaitu beras SPHP dengan berat 5 kilogram dengan harga Rp60 ribu, gula pasir 1 kilogram dengan harga Rp17,5 ribu, dan Minyak Kita berat 1 liter yaitu Rp15,3 ribu.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Bengkulu Erna mengaku terbantu dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Polresta Bengkulu tersebut, sebab harga yang dijual di bawah harga pasar sembako pada umumnya.
"Sangat terbantu lah, harga di bawah pasar pada umumnya, untuk informasi kami dapatkan lewat pemberitahuan grup dan kelurahan," katanya.
