Kabupaten Bogor (ANTARA) - Seorang balita perempuan berusia 2,5 tahun yang menjadi korban luka ambruknya gedung majelis taklim di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Bogor.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir membenarkan kabar tersebut. "Iya benar, (meninggal dunia) jam 14.25 WIB tadi," katanya di Bogor, Kamis.
Ilham menjelaskan korban mengalami luka pendarahan luas pada bagian kepala. Tim dokter telah melakukan operasi dan perawatan di ruang ICU, namun kondisi korban tidak kunjung membaik.
"Sudah dioperasi, dua hari di ICU, tapi kondisinya memang jelek dari awal," ujarnya.
Menurut dia, tim medis telah berupaya maksimal menyelamatkan korban. Namun, pendarahan parah di kepala membuat kondisi balita itu semakin memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Kita sudah berusaha maksimal, ternyata akhirnya meninggal karena pendarahan di kepala," tambahnya.
Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Kota Bogor dan segera dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kelihatannya akan segera dibawa, kebetulan saya di luar," kata Ilham.
Sebelumnya, balita tersebut merupakan salah satu dari dua korban yang dilaporkan kritis akibat ambruknya bangunan Majelis Taklim Asobiyah di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, pada Minggu (7/9).
Meninggalnya korban menambah jumlah warga yang meninggal dunia akibat peristiwa itu menjadi lima orang. Empat korban lainnya, yaitu Irni Susanti, Ulan, dan Nurhayati yang merupakan warga Kecamatan Tamansari, serta Yuli warga Desa Sukamakmur.
Berdasarkan data terbaru Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Bogor, total korban mencapai 158 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 55 orang telah dipulangkan, 40 orang dirawat di rumah masing-masing, 59 orang masih menjalani perawatan, dan lima orang meninggal dunia.
BPBD mencatat sebagian besar korban mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS Medika Dramaga, RS Ummi, RS Ciawi, serta sejumlah klinik. Sebagian pasien dengan luka berat dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
Bangunan yang ambruk tersebut merupakan gedung Majelis Taklim Asobiyah yang saat kejadian digunakan ratusan jamaah untuk memperingati Maulid Nabi di lantai dua.
BPBD Kabupaten Bogor menduga peristiwa itu terjadi karena struktur konstruksi bangunan tidak cukup kokoh menahan beban. Tim gabungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, dan relawan telah menyelesaikan evakuasi, pembersihan material, serta kaji cepat di lokasi kejadian.
