Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu mengimbau seluruh perusahaan pengembang pembangunan perumahan di daerah itu memprioritaskan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan fasilitas umum.
Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) di daerah tingkat dua perusahaan pembangunan perumahan sangat minim mengutamakan masalah Analisis dampak Lingkungan (Amdal) tersebut, kata Kepala BLH Provinsi Bengkulu Iskandar ZO, Sabtu.
Ia menilai, akibat lemahnya perhatian terhadap Amdal, khususnya Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL), sehingga terjadi banjir dan kumuh.
Selin itu, memperbanyak daerah perumahan tidak layak huni akibat lingkungan yang kurang sehat dan penghuninya diserang berbagai penyakit.
"Kami akan mempermudah perizinan UKL/UPL perumahan mengingat menjamurnya pembangunan perumahan di setiap kabupaten/kota di Bengkulu," katanya.
Kepala BLh Kota Bengkulu Harifahrizah mengatakan, perumsahaan perumahan di daerah itu masih minim sekali memperhatikan masalah Amdal.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada seuluruh pengembang perumahan di wilayah itu dan sekrang mulai berangsur memperhatikan masalah UKL/UPL," ujarnya.
Selain itu, kata dia, para pengembang perumahan kurang memperhatikan fasilitas penguburan, sehingga penghuni perumahan itu mengandalkan lahan pemakaman warga setempat.
Padahal setiap desa/keluraha sudah memiliki pemakanan tersendiri untuk warganya, tiba-tiba hadir ratusan rumah baru yang tidak memiliki lokasi pemakaman.
Padahal lahan pemakaman wajib diadakan pengembangan sama halnya dengan pasilitas umum lainnya, namun hingga saat ini belum ada pengembang memikirkan masalah tersebut, ujarnya.
Ketua DPD Real Istate Indonesia (REI) Bengkulu H Hamdani mengatakan, pihaknya suah mengarakan pengembangan pasilitas umum dan memperhatikan UKL/UPL.
Ia menjelaskan, pada 2013 pihaknya mentargetkan akan membangun rumah bersubsidi sebanyak 3.500 unit tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Bengkulu.
Sedangkan sebelumnya REI Bengkulu berhasil membangunan 2.500 unit rumah murah, menengah dan rumah mewah, sesuai dengan permintaan pasar, ujarnya. (ANTARA)
BLH Bengkulu imbau pengembang prioritaskan Amdal
Sabtu, 15 Desember 2012 7:41 WIB 1874